Jakarta — Pasar kripto kembali berada di bawah tekanan pada Rabu, 24 Desember 2025, seiring mayoritas aset digital bergerak di zona merah. Kapitalisasi pasar kripto global tercatat turun sekitar 2,45% ke level USD 2,95 triliun. Bitcoin (BTC) melemah lebih dari 2% ke kisaran USD 87.300, sementara altcoin utama seperti Solana, Cardano, Chainlink, dan Zcash terkoreksi lebih dari 3%.
Tekanan pasar terjadi di tengah kombinasi faktor makroekonomi global, penurunan likuiditas menjelang libur Natal, serta menyusutnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
Menurut CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Januari hanya sekitar 13,3%, sementara peluang suku bunga tetap bertahan mencapai 86,7%. Data tersebut diperkuat oleh rilis PDB Amerika Serikat kuartal III yang tumbuh 4,3%, lebih tinggi dari estimasi 3,3%.
Analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur menyebut perubahan ekspektasi kebijakan moneter menjadi faktor utama pelemahan pasar kripto. Reli Bitcoin sepanjang tahun dinilai sangat bergantung pada kebijakan moneter longgar, sehingga penurunan peluang pemotongan suku bunga membuat pasar kehilangan katalis.
Dari sisi likuiditas, data CoinGlass menunjukkan open interest futures kripto turun sekitar 1,5% menjadi USD 128 miliar, sementara volume perdagangan spot berada di kisaran USD 100 miliar, mencerminkan sikap wait and see investor.
Di sisi lain, pertumbuhan suplai uang M2 China sebesar 8% secara tahunan hingga CNY 336,9 triliun menjadi faktor tambahan sentimen global. Meski demikian, sentimen risk-on tetap sangat dipengaruhi kebijakan The Fed. okeslot
Fyqieh memperkirakan volatilitas pasar kripto masih berpotensi meningkat selama periode libur, dengan kemungkinan terjadinya pergerakan harga yang lebih tajam. Ia mengimbau investor tetap disiplin dalam manajemen risiko, mengingat pasar jangka pendek masih rentan terhadap tekanan makro, sementara prospek jangka menengah–panjang dinilai tetap positif jika likuiditas global kembali longgar.
Pelaku pasar kini menantikan apakah akhir tahun akan diwarnai reli Natal lanjutan atau justru fase konsolidasi sebelum pasar menemukan arah baru.