Plasma (XPL) langsung mencuri perhatian pasar kripto global. Baru beberapa hari setelah peluncuran mainnet, jaringan ini sudah menembus peringkat lima besar blockchain DeFi berdasarkan total value locked (TVL), dengan nilai mencapai US$6,4 miliar.
Lonjakan ini terjadi di tengah koreksi harga jangka pendek, menandakan bahwa arus modal dan aktivitas jaringan tetap solid. harga XPL tercatat terkoreksi, namun data on-chain justru menunjukkan arah berbeda.
Adopsi jaringan meningkat cepat, likuiditas mengalir deras, dan minat pengguna terlihat nyata dari berbagai metrik utama.
TVL US$6,4 Miliar Dorong Plasma Masuk Jajaran Teratas DeFi
Capaian Plasma terbilang tidak biasa. Dalam hitungan hari sejak mainnet aktif, jaringan ini langsung mengunci dana senilai US$6,4 miliar, menjadikannya salah satu blockchain DeFi terbesar saat ini.
Angka tersebut menempatkan Plasma sejajar dengan jaringan mapan yang lebih dulu hadir di ekosistem keuangan terdesentralisasi.
Selain TVL, cadangan stablecoin di jaringan Plasma juga melonjak ke US$5,3 miliar. Kenaikan ini mencerminkan masuknya modal baru dan tingkat kepercayaan pasar yang tinggi terhadap infrastruktur Plasma, bukan sekadar aktivitas spekulatif jangka pendek.
Aave Jadi Mesin Likuiditas Plasma
Salah satu pendorong utama pertumbuhan Plasma datang dari integrasinya dengan Aave. Di protokol lending tersebut, Plasma telah menarik deposit sebesar US$6,7 miliar, dengan US$2,15 miliar di antaranya aktif dipinjam oleh pengguna.
Rasio peminjaman yang besar menunjukkan bahwa dana yang masuk tidak hanya mengendap, tetapi benar-benar digunakan.
Ditambah lagi, imbal hasil lending sekitar 9,92% APY membuat Plasma cepat menarik perhatian baik dari pengguna ritel maupun institusi yang memburu yield.
Aktivitas On-Chain Meledak, Transaksi Naik 5.000%
Pertumbuhan Plasma tidak hanya tercermin dari besarnya dana yang terkunci. Data on-chain menunjukkan lonjakan penggunaan jaringan yang ekstrem. Dalam 30 hari terakhir, volume transaksi Plasma tercatat melonjak hingga 5.000%.
Kenaikan ini menandakan pertumbuhan pengguna aktif yang agresif, sekaligus memperkuat narasi bahwa Plasma tidak sekadar ramai di atas kertas, tetapi benar-benar dipakai sebagai infrastruktur DeFi.
Prediksi Harga Plasma
Melansir dari Cryptonews, lonjakan aktivitas on-chain Plasma turut mendorong perhatian pelaku pasar terhadap pergerakan harga XPL dalam jangka pendek.
Dari sisi teknikal, XPL dilaporkan sempat menembus pola descending triangle pada grafik per jam, yang kerap dipandang sebagai sinyal awal pembalikan tren jangka pendek.
Setelah menyentuh 200-period exponential moving average (EMA), harga XPL sempat mengalami koreksi ringan dan kini berada dalam fase pengujian ulang area resistance sebelumnya dari atas.
Menurut analisis tersebut, jika harga mampu bertahan di area teknikal kunci ini, XPL berpeluang bergerak menuju level US$1 per token, atau sekitar 15% lebih tinggi dari posisi saat ini.
Dalam skenario yang lebih optimistis, pertumbuhan metrik on-chain yang agresif juga membuka peluang bagi XPL untuk kembali menguji area US$1,70, yang merepresentasikan potensi kenaikan hingga 95% dari harga sekarang.
Meski demikian, proyeksi ini tetap bergantung pada keberlanjutan adopsi jaringan dan kondisi pasar kripto secara keseluruhan.
Dari Data ke Narasi Pasar: Kenapa Plasma Mulai Disejajarkan dengan XRP
Kombinasi antara TVL besar, arus stablecoin, likuiditas tinggi di Aave, dan lonjakan transaksi membuat Plasma mulai dibandingkan dengan proyek besar lain yang identik dengan efisiensi dan penggunaan nyata.
Di kalangan pelaku pasar, muncul penyebutan Plasma sebagai “penerus XRP”, bukan karena klaim resmi, melainkan akibat skala adopsi yang terjadi sangat cepat.
Perbandingan ini muncul dari sudut pandang fungsional. Jaringan yang mampu menarik likuiditas besar, digunakan lintas aplikasi, dan menunjukkan aktivitas on-chain yang agresif sejak fase awal.