Di tengah tekanan pasar saham dan penurunan harga aset kripto, Michael Saylor kembali memberi sinyal akan melakukan pembelian Bitcoin.
Langkah ini muncul meski saham MSTR telah turun sekitar 43% sepanjang 2025, memicu pertanyaan soal daya tahan strategi akumulasi agresif Strategy.
Isyarat tersebut disampaikan lewat unggahan kriptik pada 21 Desember 2025, yang oleh pasar dibaca sebagai pola menjelang pengumuman pembelian BTC baru.
Namun, sinyal ini datang di saat posisi keuangan perusahaan berada dalam tekanan yang semakin nyata.
Tekanan Saham dan Risiko Re-klasifikasi Strategy
Penurunan tajam saham MSTR terjadi seiring koreksi harga Bitcoin yang telah turun sekitar 30% dari puncak Oktober 2025. Kondisi ini mempersempit ruang gerak Strategy di mata investor pasar modal.
Di sisi lain, MSCI mempertimbangkan untuk mengeluarkan Strategy dari indeks global karena dinilai lebih berfungsi sebagai kendaraan investasi dibanding perusahaan operasional.
Jika terjadi, langkah ini berpotensi memperburuk sentimen dan likuiditas saham MSTR di pasar tradisional.
Meski begitu, Saylor tetap mempertahankan pendekatan jangka panjangnya terhadap Bitcoin, bahkan di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Cadangan Bitcoin Besar, Tapi mNAV Makin Tipis
Saat ini, Strategy memegang sekitar 671.268 BTC, setara dengan 3.2% dari total suplai Bitcoin. Namun, rasio mNAV perusahaan berada di sekitar 0.93, mendekati ambang kritis 1 yang selama ini menjadi batas aman.
Perusahaan memang masih memiliki bantalan likuiditas, termasuk cadangan sekitar $1.44 miliar, yang disiapkan untuk menghindari penjualan BTC dalam kondisi darurat.
Namun, setiap pembelian baru yang dibiayai lewat penerbitan saham berisiko memperbesar dilusi pemegang saham.
Pembelian terakhir di awal Desember, sebanyak 10.624 BTC senilai $963 juta, menunjukkan bahwa strategi akumulasi masih berjalan, meski tekanannya semakin terasa.
Zona Merah Bitcoin dan Skenario Terburuk
Menurut manajemen Strategy, penjualan BTC hanya akan terjadi jika mNAV jatuh di bawah 1 dan akses pendanaan eksternal tertutup. Dengan harga Bitcoin berada di kisaran $87,000 hingga $88,000, jaraknya ke zona berbahaya semakin tipis.
Penurunan tambahan sekitar 15% hingga 20% pada harga Bitcoin berpotensi memaksa Strategy mempertimbangkan opsi yang selama ini dihindari, yakni menjual cadangan BTC.
Jika harga turun ke bawah $75,000, tekanan ke neraca perusahaan akan meningkat signifikan.
Meski demikian, Saylor tampaknya masih bertaruh pada pemulihan pasar atau pendanaan baru untuk mempertahankan strategi “tidak menjual”.