Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah banyak media mengunggah proyeksi harga jangka menengah dan panjang untuk periode 2026 – 2030.
Fokus utamanya bukan pada spekulasi sesaat, melainkan pada dampak siklus halving, adopsi institusional, dan perubahan struktur pasar global.
Analisis ini melihat Bitcoin sebagai aset yang bergerak dalam pola berulang, namun dengan konteks ekonomi yang terus berubah. Bagaimana perkiraannya?
Dampak Halving dan Dinamika Pasokan Bitcoin
Dilansir dari Bitcoin World , halving Bitcoin pada 2024 memangkas reward blok dari 6.25 BTC menjadi 3.125 BTC, memperketat pasokan baru yang masuk ke pasar.
Secara historis, fase dua hingga tiga tahun pasca-halving sering menjadi periode apresiasi harga paling kuat.
Di 2026, harga BTC diproyeksi berada di kisaran $150,000 hingga $250,000, dengan asumsi adopsi institusional berlanjut dan tekanan regulasi tidak meningkat signifikan.
Logikanya sederhana, pasokan berkurang sementara permintaan tumbuh secara bertahap.
Halving berikutnya pada 2028 akan kembali memangkas reward menjadi sekitar 1.5625 BTC, memperkuat narasi kelangkaan.
Namun, dampaknya diperkirakan lebih terukur karena ukuran pasar Bitcoin yang jauh lebih besar dibanding siklus awal.