Pasar kripto masih didominasi Bitcoin, dengan Bitcoin dominance mendekati 59% dan Altcoin Season Index di sekitar 37.
Kondisi ini menunjukkan modal masih terkonsentrasi pada Bitcoin, sementara mayoritas altcoin tetap tertekan menjelang pergantian tahun.
Sentimen pasar juga mencerminkan kehati-hatian. Crypto Fear & Greed Index berada di kisaran 28, menandakan fase fear, dengan hampir 90% altcoin papan atas masih jauh di bawah all time high.
Sinyal Teknis Buka Peluang Altseason Mini
Sejumlah analis Dr Cat di X melihat peluang perubahan jangka pendek.
Grafik Bitcoin dominance menunjukkan setup bearish bertingkat (triple bearish) di area resistensi, pola yang secara historis kerap diikuti penurunan dominance.
Jika dominance melemah, altcoin berpeluang mengungguli Bitcoin untuk sementara. Analis menandai periode 5 – 12 Januari 2026 sebagai jendela waktu potensial, seiring pergeseran resistensi harga Bitcoin dari sekitar $89.000 ke $96.000.
Kombinasi harga Bitcoin naik namun dominasi melemah, sebelumnya pernah memberi ruang bagi altcoin untuk bergerak lebih kuat, meski dalam durasi singkat.
Kenaikan Diperkirakan Selektif dan Terbatas
Meski sinyal teknis mendukung, reli altcoin diperkirakan tidak merata. Pasar kini sangat padat, dengan ribuan token bersaing memperebutkan likuiditas yang terbatas.
Pola grafik seperti inverse head and shoulders dan head and shoulders memang muncul, tetapi konfirmasi volume belum kuat. Tanpa dukungan volume, potensi breakout rentan gagal dan berbalik arah.
Likuiditas Tetap Jadi Penentu Utama
Dari perspektif makro, likuiditas tetap menjadi faktor kunci siklus altcoin. Sejak 2022, pengetatan kebijakan moneter dan kontraksi neraca bank sentral menekan aliran modal ke aset berisiko, termasuk altcoin.
Harapan mulai muncul menuju 2026, seiring ekspektasi penurunan suku bunga dan potensi kebijakan moneter yang lebih longgar. Namun, dampak tersebut cenderung bertahap, bukan instan.