Tahun 2025 menjadi ujian serius bagi narasi Bitcoin sebagai digital gold.
Saat harga emas melonjak sekitar 70%, Bitcoin justru tercatat turun sekitar 6% sepanjang tahun, gagal pulih setelah tekanan jual tajam pada Oktober.
Perbedaan kinerja ini memicu pertanyaan besar tentang peran Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.
Performa yang timpang ini terjadi justru ketika kondisi makro seharusnya menguntungkan aset defensif.
Kondisi Ideal Tak Mengangkat Bitcoin
Sepanjang 2025, ketegangan geopolitik meningkat dan defisit fiskal Amerika Serikat terus melebar.
Dana Moneter Internasional memproyeksikan rasio utang AS naik dari 125% menjadi 143% dari pendapatan nasional pada 2030, kondisi yang secara historis mendukung aset lindung nilai.
Namun arus modal justru mengalir ke emas dan perak, bukan ke Bitcoin.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih meragukan Bitcoin yang berfungsi sebagai penyimpan nilai yang stabil di saat tekanan meningkat.
Sell-Off Oktober Jadi Titik Balik
Divergensi antara emas dan Bitcoin mulai terlihat jelas sejak 10 Oktober, ketika pasar kripto mengalami tekanan jual besar.
Aksi jual tersebut dipicu oleh likuidasi posisi leverage di pasar yang relatif tipis, diperparah sentimen negatif terkait ancaman tarif perdagangan global.
Berbeda dengan saham dan logam mulia yang cepat pulih, Bitcoin gagal mencatat rebound berarti.
Dari puncak harga di sekitar $126.000 di awal Oktober, harga anjlok dan tidak kembali ke struktur sebelumnya. Dalam enam minggu, pasar kripto kehilangan lebih dari $1 triliun nilai kapitalisasi.
Faktor Struktural Menekan Bitcoin
Analis Deutsche Bank sebelumnya menyoroti sejumlah faktor struktural di balik pelemahan Bitcoin. Di antaranya adalah sentimen risk-off global, sinyal kebijakan moneter ketat, serta likuiditas pasar yang menipis.
Berbeda dari koreksi di siklus sebelumnya, tekanan kali ini terjadi di tengah partisipasi institusional yang besar, bukan dominasi spekulasi ritel. Hal ini membuat pemulihan harga berjalan lebih lambat dan berhati-hati.
Bitcoin Makin Mainstream, Daya Tarik Berkurang?
Masuknya Bitcoin ke arus utama keuangan turut mengubah dinamika pasar. ETF kripto kini dipasarkan oleh institusi besar, dan regulator di berbagai negara mulai memberikan kerangka hukum yang lebih jelas.
Di satu sisi, legitimasi meningkat. Namun di sisi lain, daya tarik spekulatif dan narasi revolusioner Bitcoin terlihat memudar. Minat publik yang stagnan tercermin dari pencarian daring yang cenderung datar sepanjang tahun.