HashKey Holdings Limited dan Laboratorium Keuangan Digital Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST) merilis “Prospek Industri Aset Digital 2026”, setelah melakukan survei dan tinjauan penelitian selama 7 hari.
Laporan tersebut menyebutkan sepuluh tren yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2026 oleh para pelaku industri, berdasarkan data dari responden pasar. Dokumen tersebut menyajikan tingkat persetujuan untuk setiap tren tanpa proyeksi ke depan.
Laporan tersebut menyatakan bahwa 86,8 persen responden mengharapkan Agen AI beroperasi sebagai entitas eksekusi otonom. Agen-agen ini akan menangani eksekusi pesanan, kliring, manajemen posisi, dan pengendalian risiko melalui kontrak pintar. Laporan tersebut menggambarkan hal ini sebagai kerangka kerja eksekusi on-chain, bukan sebagai perkiraan.
Tokenisasi aset menyusul dengan dukungan sebesar 84,6 persen. Survei tersebut menyebutkan migrasi sekuritas yang terukur ke sistem blockchain. Disebutkan pula bahwa registrasi dan kliring on-chain dapat terintegrasi dengan struktur DeFi seiring dengan kematangan infrastruktur.
Peningkatan infrastruktur stablecoin mendapat persetujuan sebesar 79,4 persen. Para responden menyebutkan peningkatan akses terhadap mata uang fiat dan aktivitas komersial melalui lembaga keuangan sebagai alasannya. Laporan tersebut menambahkan bahwa bank dapat menggunakan stablecoin untuk perluasan produk, tetapi tidak memprediksi jangka waktunya.
Dukungan terhadap perkembangan regulasi di Hong Kong mencapai 77,3 persen. Ekspektasi tersebut mencakup stablecoin berlisensi dan penerbitan tokenisasi yang dinormalisasi. Hal ini juga merujuk pada peredaran di pasar sekunder sebagai proses yang sedang berkembang.
Persaingan antara bursa efek lepas pantai dan bursa efek dalam negeri mendapat persetujuan sebesar 74,2 persen. Kepatuhan dan transparansi diidentifikasi sebagai hambatan masuk. Survei tersebut tidak mengidentifikasi yurisdiksi spesifik.