Jakarta – Setelah menembus rekor harga tertinggi sepanjang masa di USD 4.789 pada Jumat (22/8/2025), Ethereum (ETH) diproyeksikan masih memiliki ruang penguatan signifikan. Pendiri BitMEX, Arthur Hayes, kembali menaikkan target harga ETH hingga USD 10.000–20.000 (sekitar Rp 162,86 juta–Rp 325,73 juta) pada akhir siklus pasar bullish.
Dalam podcast Crypto Banter menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole, Hayes menyebut potensi pencetakan uang besar-besaran selama masa jabatan Presiden AS Donald Trump akan menjadi katalis utama lonjakan harga. “ETH akan mencapai USD 10.000 atau USD 20.000 sebelum akhir siklus,” ujarnya.
Kenaikan terbaru Ethereum didorong arus masuk dana dari treasury aset digital, termasuk BitMine Immersion Technologies dan SharpLink Gaming, yang bersama-sama memegang lebih dari USD 10 miliar ETH. Selain itu, ETF Ethereum mencatat arus masuk rekor pada Juli dan kini menguasai lebih dari 5% pasokan ETH.
Hayes sebelumnya memperkirakan ETH akan mencapai USD 4.000–5.000 pada 2025, sebelum meningkatkan targetnya menjadi USD 10.000 pada Juli. Kini, ia melihat potensi lebih besar, hingga USD 20.000, seiring ekspektasi pelonggaran kuantitatif di bawah pemerintahan Trump.
Menurut Hayes, kebijakan pencetakan uang tersebut akan memperkuat tren bullish, tidak hanya untuk kripto, tetapi juga berbagai kelas aset keuangan lainnya.
Mau saya bikinkan juga versi judul berita pendek bergaya media ekonomi/kripto biar lebih catchy?