Dominasi Bitcoin di pasar kripto telah melemah tajam, memicu perdebatan baru tentang apakah musim altcoin skala penuh sedang berlangsung. Para analis mencatat bahwa pangsa Bitcoin dari total kapitalisasi pasar kripto mencapai puncaknya di dekat 65% awal tahun ini sebelum merosot ke sekitar 58%.
Penurunan ini mengikuti pola struktural berulang yang terlihat dalam siklus pasar sebelumnya. Para analis berpendapat bahwa rotasi modal mulai menguntungkan altcoin, mengingatkan pada peristiwa tahun 2017 dan 2021 ketika dominasi Bitcoin juga runtuh.
Dominasi Bitcoin secara historis tercatat setinggi 96% pada tahun 2017 sebelum turun menjadi 52% pada pertengahan tahun. Periode ini bertepatan dengan lonjakan ICO, di mana Ethereum, Ripple, dan beberapa altcoin melonjak.
Situasi serupa terjadi pada tahun 2021, ketika dominasi mencapai puncaknya di hampir 73% sebelum anjlok menjadi 40,27%. Penurunan tersebut seiring dengan kebangkitan token DeFi, koin meme seperti Dogecoin dan Shiba Inu, serta ekosistem L1 yang sedang berkembang. Preseden ini menunjukkan perilaku siklus, di mana Bitcoin mencapai puncaknya sebelum likuiditas beralih secara luas ke aset alternatif.
Analis Ash Crypto mencatat bahwa dominasi Bitcoin telah menembus garis tren multi-tahun setelah hampir 1.000 hari. Ia mencatat beberapa faktor termasuk death cross harian, penembusan di bawah rata-rata pergerakan 50 harian, dan upaya pengujian ulang yang gagal.
Menurutnya, perubahan struktural ini menunjukkan awal Altseason 2025 yang sesungguhnya. Grafik yang melacak dominasi menunjukkan pola oval oranye berulang yang terlihat pada siklus sebelumnya, yang mendahului penurunan tajam. Proyeksi mengantisipasi pergerakan menuju zona 50%–46%, yang akan menciptakan potensi pertumbuhan altcoin yang kuat.
Selain data dominasi, kapitalisasi pasar altcoin juga mendukung narasi tersebut. Analis Mister Crypto menunjukkan adanya kesamaan struktural dengan tahun 2017, ketika altcoin berkonsolidasi sesaat sebelum reli parabola bersejarah.
Saat itu, kapitalisasi altcoin melonjak dari sekitar $1,2 miliar menjadi lebih dari $345 miliar pada awal 2018. Proyeksi tahun 2025 menunjukkan fase “shakeout” yang serupa dalam zona $1,14 triliun–$1,3 triliun, yang kini mulai stabil menjelang potensi breakout.
Model pertumbuhan logaritmik menunjukkan valuasi dapat meningkat hingga $5–$7 triliun atau lebih jika siklus ini berlanjut. Para analis berpendapat bahwa kisaran dominasi 58%–60% saat ini merupakan level kunci untuk mengonfirmasi dimulainya Altseason 2025.