Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Harga Bitcoin Turun Lagi, Apa Benar Ini Cuma Konsolidasi?

Posted on September 10, 2025

Meski sempat merangkak naik beberapa saat, harga Bitcoin (BTC) terpaksa kembali bergerak di zona hati-hati.

Setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di level $124,457.12, kini BTC berada di kisaran $110,882.52 per keping dalam pantauan Tokocrypto pada Sabtu (6/9).

Aset kripto terbesar ini mengalami koreksi sebesar -0.51% dalam 24 jam terakhir, meski stabilitasnya masih terjaga di atas level psikologis $110 ribu.

Dengan kapitalisasi pasar mencapai $2,208.43 miliar USD dan volume perdagangan harian sekitar $57.81 miliar USD, Bitcoin tetap menjadi jangkar utama industri kripto global.

Namun, koreksi harga BTC belakangan ini menyisakan pertanyaan besar: apa yang sebenarnya mendorong penurunan harga Bitcoin?

Tekanan Global: Faktor Eksternal yang Membayangi

Salah satu faktor utama turunnya harga Bitcoin adalah kondisi makroekonomi global.

Ketidakpastian arah kebijakan suku bunga bank sentral, inflasi yang belum sepenuhnya terkendali, hingga fluktuasi nilai dolar AS, semuanya memengaruhi sentimen investor.

Bitcoin sering dianggap sebagai “emas digital” yang bisa menjadi lindung nilai terhadap inflasi. Namun, kenyataannya, ketika ketidakpastian ekonomi meningkat, sebagian investor lebih memilih aset tradisional seperti obligasi pemerintah AS yang dianggap lebih aman.

Di sisi lain, pergerakan pasar saham global juga ikut memengaruhi selera risiko (risk appetite) investor. Ketika saham melemah, Bitcoin kerap mengikuti tren serupa karena dianggap sebagai aset berisiko tinggi.

Riwayat Pergerakan: Naik, Turun, dan Menguat Lagi

Dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin menunjukkan pola fluktuasi yang dinamis:

  • Hari ini: turun $542.41 (-0.49%).
  • 30 hari terakhir: turun $3,414.32 (-2.99%).
  • 60 hari terakhir: naik $2,896.03 (+2.68%).
  • 90 hari terakhir: naik $5,244.92 (+4.96%).

Tren ini memperlihatkan bahwa meski ada koreksi bulanan, performa kuartalan Bitcoin masih positif. Artinya, penurunan ini bisa saja hanya fase konsolidasi sehat setelah reli panjang.

Likuiditas Masih Tinggi

Meski harga terkoreksi, volume perdagangan yang mencapai hampir $58 miliar USD menunjukkan likuiditas pasar tetap kuat.

Sirkulasi pasokan kini berada di angka 19.92 juta BTC, atau sekitar 94.84% dari total pasokan maksimum 21 juta BTC.

Dengan ketersediaan Bitcoin yang semakin terbatas, potensi kenaikan harga BTC dalam jangka panjang masih terjaga.

Kapitalisasi pasar yang diencerkan sepenuhnya bahkan diperkirakan mencapai $2,328.85 miliar USD.

Angka ini menunjukkan potensi nilai yang masih bisa digapai, terlebih jika arus modal institusional semakin deras lewat instrumen seperti ETF Bitcoin spot.

Faktor Teknis: Koreksi Setelah Rekor

Ditinjau dari perspektif teknikal, penurunan harga BTC saat ini terbilang wajar setelah Bitcoin mencatatkan rekor tertinggi.

Investor yang lebih dulu masuk ke pasar cenderung melakukan aksi ambil untung (profit taking), yang kemudian menekan harga.

Level $110 ribu juga menjadi support penting. Jika bertahan, Bitcoin berpotensi kembali menguat. Namun, jika menembus ke bawah, pasar bisa masuk ke fase konsolidasi lebih dalam.

Minat Investor: Menunggu Momentum Baru

Bagi trader jangka pendek, volatilitas tipis harian bisa menjadi peluang spekulasi.

Sementara bagi investor jangka panjang, kondisi saat ini lebih dianggap sebagai masa “menunggu” untuk momentum besar berikutnya.

Menanggapi kondisi ini, sejumlah analis percaya bahwa penurunan ini hanya jeda sebelum Bitcoin kembali melanjutkan tren bullish.

Apalagi, dengan jumlah pasokan yang semakin mendekati batas maksimum, tekanan suplai bisa menjadi pemicu kenaikan harga jangka panjang.

Bitcoin memang tengah terkoreksi, namun koreksi ini lebih menyerupai fase konsolidasi alami dibanding sinyal pelemahan serius.

Tekanan makroekonomi global, aksi profit taking, serta sentimen investor menjadi faktor utama turunnya harga.

Meski begitu, stabilitas harga Bitcoin yang masih berada di atas level $110 ribu menunjukkan kekuatan pasar yang masih solid.

Dengan fundamental pasokan yang terbatas, likuiditas tinggi, dan potensi adopsi institusional yang semakin besar, Bitcoin tetap berdiri sebagai raja kripto yang siap bangkit kapan saja.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • PEPE Membentuk Segitiga Simetris Saat Breakout Menuju $0,000026 Muncul
  • Altcoin Siap Melampaui Level Kunci, Indeks Pasar Melonjak
  • Kontrak Berjangka Bitcoin Menunjukkan Lonjakan Ritel Meskipun ETF Tumbuh
  • Pemegang Bitcoin Jangka Pendek Kembali Merugi Setelah 4 Bulan Untung
  • TRON Pangkas Biaya Gas Sebesar 60%, Picu Lonjakan Aktivitas Jaringan Harian

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme