Jakarta, 17 September 2025 – Citigroup merilis prediksi terbaru untuk Ethereum (ETH), memperkirakan harga kripto terbesar kedua itu akan berada di level USD 4.300 atau sekitar Rp 70,6 juta pada akhir 2025. Angka tersebut lebih rendah dibanding harga saat ini di USD 4.515.
Dalam analisisnya, Citi menyebutkan skenario bullish ETH berada di USD 6.400, sementara skenario bearish di USD 2.200. Aktivitas jaringan tetap menjadi faktor utama pendorong nilai ETH, namun pertumbuhan di lapisan-2 dinilai belum sepenuhnya tersalurkan ke jaringan utama Ethereum. Citi memperkirakan hanya 30% aktivitas layer-2 yang mempengaruhi valuasi ETH.
Meski begitu, minat investor besar terus meningkat. Seorang whale dilaporkan menjual 5.000 BTC senilai lebih dari USD 500 juta dan mengalihkannya ke Ethereum, kini memegang lebih dari 800.000 ETH dengan nilai mendekati USD 4 miliar, sebagian besar dalam staking.
Institusi juga semakin agresif. ETF Ethereum milik BlackRock mencatat arus masuk hampir USD 968 juta minggu lalu, mendorong total inflow ETF ETH di AS mencapai USD 11 miliar sejak April. Sebaliknya, ETF Bitcoin justru mencatat arus keluar sebesar USD 751 juta pada Agustus.
Di tengah pergeseran tren ini, harga ETH sempat melonjak 3% ke USD 4.491 pada Minggu lalu, setelah naik 24% sepanjang Agustus dan mencetak rekor baru di USD 4.948. Beberapa analis optimistis, jika ETH menembus level psikologis USD 5.000, potensi reli menuju USD 10.000 masih terbuka.