Pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat menjadi kabar yang langsung memengaruhi pasar aset digital. Kondisi ini membawa likuiditas lebih longgar, sekaligus memperkuat daya tarik kripto di mata investor.
Kabar positif tersebut datang bersamaan dengan sentimen khusus dari masing-masing aset berkapitalisasi besar. Berikut analisis lebih lengkap mengenai kelima aset tersebut.
1. Ethereum (ETH)
Ethereum dalam beberapa pekan terakhir ramai diperbincangkan setelah antrean keluar staking atau exit queue mencapai 45 hari, memicu perdebatan antara pendukung dan pengkritik.
Vitalik Buterin secara langsung menanggapi hal ini dengan menyebut bahwa staking bukanlah sekadar investasi biasa, melainkan sebuah komitmen yang lebih mirip tugas menjaga jaringan.
Pandangannya mendapat dukungan dari komunitas yang percaya bahwa Ethereum tetap menjadi salah satu jaringan paling aman di industri, dengan lebih dari satu juta validator aktif dan sekitar 30% suplai ETH yang terkunci dalam staking.
Walau demikian, kritik dari pihak eksternal seperti Galaxy Digital menyoroti panjangnya antrean keluar sebagai kelemahan, bahkan sempat dibandingkan dengan Solana yang hanya membutuhkan dua hari untuk unstake.
Dari sisi harga, Ethereum sempat tertekan hingga $4,415 sebelum akhirnya pulih berkat sentimen makro pasca pemotongan suku bunga. Saat ini ETH bergerak di atas $4,580 dan berhasil melewati garis tren bearish di $4,550.
Tekanan resistensi berada pada kisaran $4,680 hingga $4,720, dan jika dapat ditembus maka peluang menuju $4,850 semakin terbuka. Sebaliknya, bila gagal mempertahankan momentum, ETH bisa kembali menguji dukungan di $4,535 bahkan $4,420.
Kombinasi isu fundamental seputar staking dan kondisi teknikal membuat Ethereum masih berada dalam fase pengujian, dengan potensi kenaikan jangka menengah yang kuat apabila resistensi kunci berhasil dilampaui.
2. Binance Coin (BNB)
Binance Coin tengah menjadi pusat perhatian setelah muncul spekulasi kembalinya Changpeng Zhao atau CZ ke panggung publik. Perubahan kecil pada profil X miliknya dari “ex-Binance” menjadi “Binance” menyalakan kembali rumor bahwa ia akan lebih aktif di dalam ekosistem.
Selain itu, laporan bahwa Binance sedang dalam pembicaraan dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengenai kemungkinan mengakhiri pemantauan kepatuhan lebih cepat juga menambah dorongan sentimen positif.
Jika pemantauan yang menjadi bagian dari penyelesaian hukum 2023 senilai $4,3 miliar itu benar-benar dihentikan, maka hambatan besar bagi reputasi Binance dapat terangkat, walau secara hukum CZ tetap memiliki batasan tertentu untuk kembali memimpin secara operasional.
Kabar ini langsung tercermin pada harga BNB yang berhasil mendekati $1,000, level yang menandai rekor baru setelah sebelumnya bergerak di kisaran $740 pada akhir 2024.
Dorongan lain datang dari lonjakan aktivitas di BNB Chain, terutama dengan munculnya token baru seperti STBL dan Aster yang memicu volume perdagangan desentralisasi terbesar sejak Juli.
Secara teknikal, BNB menunjukkan momentum bullish dengan kenaikan lebih dari 13% sejak awal September. Selama BNB mampu bertahan di atas area $950, peluang untuk menembus $1,000 terbuka lebar, meskipun potensi koreksi tetap ada apabila isu hukum kembali menekan.
3. Ripple (XRP)
Ripple belakangan ini mendapat dukungan besar dari VivoPower yang memperluas strategi treasury mereka dengan mengubah hasil mining menjadi XRP. Langkah ini memperlihatkan kepercayaan institusi terhadap XRP sebagai aset yang bisa diakumulasi dengan biaya lebih rendah.
Selain itu, VivoPower juga menyiapkan investasi besar senilai $100 juta dalam bentuk saham Ripple, semakin memperkuat posisinya dalam ekosistem. Strategi ini sekaligus menambah sentimen positif terhadap XRP di kalangan investor institusi lain.
Di saat bersamaan, pasar derivatif XRP mencatat peningkatan signifikan. Open interest yang sebelumnya anjlok hingga 30% pada Agustus kini kembali naik dari $7,7 miliar menjadi $8,45 miliar.
Dominasi posisi long yang jauh lebih besar daripada short memperlihatkan keyakinan bahwa harga XRP bisa pulih.
Tambahan sentimen positif datang dari CME Group yang berencana meluncurkan kontrak opsi XRP pada Oktober, melengkapi keberadaan kontrak futures yang sebelumnya mencatat nilai transaksi hingga $16 miliar.
Dari sisi harga, meskipun XRP belum mampu menembus puncak sebelumnya, lonjakan likuiditas dan dukungan institusional memberi ruang untuk pemulihan.
Selama XRP bertahan di atas dukungan utama, peluang menuju kenaikan tetap terbuka dengan target jangka menengah lebih tinggi.
4. Dogecoin (DOGE)
Dogecoin mendapat perhatian besar setelah diumumkan akan hadir ETF spot pertama yang secara khusus melacak harga DOGE. Produk keuangan ini menjadi momentum penting karena memperluas akses investor tradisional maupun institusi ke salah satu meme coin terbesar di pasar.
Sentimen ini juga diperkuat dengan akumulasi besar-besaran dari CleanCore Solutions yang kini memiliki lebih dari 600 juta DOGE senilai lebih dari $160 juta, dengan target ambisius mencapai satu miliar token.
Aksi korporasi semacam ini menambah legitimasi DOGE sebagai aset yang tidak hanya digerakkan oleh komunitas ritel, tetapi juga semakin dilirik institusi.
Secara teknikal, DOGE telah keluar dari pola segitiga simetris multi-bulan dengan lonjakan volume perdagangan tiga kali lipat. Indikator teknikal mendukung potensi kenaikan menuju $0,45 dan jika momentum pasar berlanjut, target jangka menengah bisa menyentuh $0.60.
Meski demikian, dukungan utama berada di sekitar $0,227, dan penurunan di bawah area ini dapat memicu uji ulang ke $0,215.
Dengan RSI yang masih berada di zona sehat, kondisi saat ini menyerupai pola historis sebelum DOGE mengalami kenaikan besar di tahun sebelumnya.
Kombinasi ETF, akumulasi institusi, dan dukungan teknikal membuat DOGE berpotensi menjadi salah satu aset yang paling diuntungkan dari siklus bullish baru.
5. Shiba Inu (SHIB)
Shiba Inu menghadapi dinamika yang cukup kompleks. Di satu sisi, burn rate melonjak 440% dalam 24 jam terakhir, menandakan adanya upaya untuk mengurangi suplai token.
Namun jumlah yang dibakar, yakni hanya sekitar 375 ribu SHIB, masih terbilang kecil dibandingkan total suplai yang beredar.
Sementara itu, harga SHIB belum menunjukkan tren kuat dan cenderung bergerak sideways. Meski demikian, komunitas masih optimis SHIB bisa kembali menguat ke $0.0000138 dan dalam skenario yang lebih agresif menuju $0.0001.
Namun sentimen positif ini harus berhadapan dengan kabar negatif dari eksploitasi jembatan Shibarium yang mengakibatkan kerugian senilai $2,4 juta.
Insiden tersebut memicu aksi darurat tim developer yang segera membentuk “war room” untuk mengendalikan situasi, menghentikan fungsi validator, dan bekerja sama dengan firma keamanan siber seperti PeckShield untuk meneliti kelemahan.
Respons cepat ini membantu meredam dampak jangka panjang, tetapi harga SHIB tetap mengalami tekanan sekitar 6% saat berita tersebut mencuat. Meski begitu, pemulihan harga pasca-insiden memperlihatkan bahwa minat investor masih bertahan.
Dengan dukungan komunitas yang kuat dan upaya pemulihan aktif, SHIB masih memiliki peluang untuk kembali menarik perhatian jika sentimen pasar kripto secara umum menguat.
Kesimpulan
Pemotongan suku bunga AS menciptakan dorongan positif bagi lima aset kripto berkapitalisasi besar, karena adanya potensi tambahan likuiditas.
Walaupun sentimen makro memberi peluang kenaikan, investor perlu ingat bahwa pasar kripto terkenal dengan volatilitasnya. Menjaga manajemen risiko tetap menjadi kunci agar tidak terjebak dalam pergerakan harga yang tajam, sekalipun kondisi saat ini terlihat mendukung.