Perdebatan di Dalam FOMC
Pemangkasan tipis ini sesuai dengan prediksi CEO Franklin Templeton, Jenny Johnson, yang menilai ekonomi AS masih cukup tangguh sehingga pemotongan besar belum diperlukan.
Dalam wawancara terbarunya, Johnson menilai pemangkasan suku bunga besar belum diperlukan.
Ia melihat ekonomi AS masih cukup kuat dengan pertumbuhan gaji yang stabil dan penjualan ritel yang tetap solid, meski inflasi bertahan di kisaran 3%.
Menurutnya, pemotongan 25 basis poin (0,25%) adalah opsi paling realistis. Dengan kondisi itu, aliran likuiditas ke aset berisiko seperti altcoin bisa tetap terbatas.
Namun, tak semua setuju. Anggota baru FOMC, Marin, justru mendorong pemangkasan 0,50% untuk merespons pelemahan data tenaga kerja. Perbedaan pandangan ini menegaskan bahwa arah kebijakan The Fed ke depan masih terbuka lebar.
Terlebih, Donald Trump juga turut mendesak dan meminta Fed memangkas 50 bps untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Namun Jerome Powell dan mayoritas anggota FOMC memilih langkah kecil demi menjaga kredibilitas kebijakan moneter.
Nada Hawkish Membayangi Altcoin
Meski bunga dipangkas, Powell dalam konferensi pers tetap memberi sinyal hawkish.
Ia menegaskan bahwa inflasi masih 3% dan ekonomi belum menunjukkan pelemahan cukup tajam. Pesan ini membuat pasar menahan euforia.
Bagi altcoin, artinya likuiditas berpotensi seret hingga akhir 2025. Arus modal ke aset berisiko belum deras, membuat harga altcoin sulit bergerak signifikan.
Ekspektasi pemangkasan yang lebih agresif kandas, sehingga pasar kripto masih rentan tekanan.