Pasar crypto memasuki babak baru setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) meloloskan aturan baru untuk produk exchange-traded funds (ETF).
Regulasi ini mempermudah aset digital yang memenuhi syarat untuk segera diperdagangkan di bursa besar seperti NASDAQ, NYSE, dan CBOE.
Sebelumnya, pengajuan ETF kerap membutuhkan waktu berbulan-bulan. Dengan standar baru, proses ini bisa dipangkas hanya dalam hitungan minggu. Keputusan ini dipandang sebagai sinyal kuat meningkatnya adopsi institusional terhadap aset crypto.
Dampak untuk Pasar Altcoin
Total kapitalisasi altcoin (tidak termasuk Bitcoin) menunjukkan tanda awal breakout setelah lebih dari setahun stagnan.
Ethereum tetap menjadi barometer utama. Jika mampu bertahan di atas area resistensi $4.700, hal ini bisa menjadi katalis bagi kenaikan altcoin lain.
Meski begitu, pengalaman sebelumnya menunjukkan peluncuran ETF tidak selalu langsung mendorong harga.
Saat ETF Ethereum resmi tayang pada Juli 2024, pasar justru mengalami volatilitas sebelum tren jelas terbentuk. Pola serupa berpotensi terulang menjelang musim ETF kali ini.
Fokus Investor: Ethereum, Cardano, Solana, Dogecoin, dan Chainlink
Di antara 12 aset yang lolos, perhatian investor diperkirakan tertuju pada altcoin dengan ekosistem besar dan komunitas kuat.
Ethereum masih memegang peran sentral, sementara Cardano dan Solana dipandang sebagai pesaing utama.
Dogecoin dan Shiba Inu menjadi kejutan karena meskipun berbasis meme, keduanya memiliki volume dan adopsi yang cukup tinggi untuk memenuhi standar ETF.
Kehadiran ETF diyakini bisa meningkatkan likuiditas dan membuka jalan bagi lebih banyak dana institusional.
Namun, investor perlu mengantisipasi volatilitas jangka pendek sebelum arah pasar benar-benar terbentuk.