Jakarta – Tiga raksasa otomotif dunia, Toyota, BYD, dan Yamaha, resmi menerima pembayaran menggunakan stablecoin USDT (Tether) di Bolivia. Pengumuman ini disampaikan CEO Tether, Paolo Ardoino, melalui akun X pada 21 September 2025. Ardoino menyebut USDT kini berperan sebagai “digital dollar” yang mendukung ratusan juta pengguna, khususnya di negara berkembang.
Langkah ini menyusul pencabutan larangan kripto oleh pemerintah Bolivia pada Juni 2025. Regulasi baru memberi status resmi bagi aset virtual serta memungkinkan bank menyalurkan transaksi ke bursa kripto. Bank Sentral Bolivia mencatat lonjakan transaksi kripto hingga USD 294 juta pada semester I 2025, naik 630% dibandingkan 2024.
Tren adopsi stablecoin di Bolivia sejalan dengan fenomena lebih luas di Amerika Latin. Negara seperti Argentina, Brasil, Kolombia, dan Meksiko turut mengandalkan USDT dan stablecoin lainnya sebagai lindung nilai di tengah inflasi tinggi dan pelemahan mata uang lokal. Data Chainalysis menunjukkan kawasan ini kini menyumbang 9,1% dari transaksi kripto global, setara USD 415 miliar per Juli 2023–Juni 2024.
Bagi Toyota, langkah ini bukan hal baru. Sebelumnya, perusahaan sudah bereksperimen lewat Toyota Blockchain Lab dengan proyek identitas kendaraan berbasis blockchain dan penerbitan obligasi token sekuritas. Integrasi USDT di Bolivia disebut sebagai strategi untuk memperkuat posisi perusahaan dalam ekosistem keuangan digital global.