Sebanyak $17,5 miliar atau setara Rp280 triliun kontrak opsi Bitcoin (BTC) akan kedaluwarsa dalam dua hari ke depan.
Jumlah ini menjadi salah satu yang terbesar tahun ini, dan pasar kripto langsung menaruh perhatian pada potensi dampaknya terhadap pergerakan harga BTC. Yang menarik, titik max pain dari kontrak ini berada di level $107.000.
“Dalam 2 hari lagi, kontrak opsi Bitcoin senilai $17,5 miliar akan kedaluwarsa dengan max pain di level $107.000. Secara historis, BTC cenderung bergerak mendekati level max pain saat terjadi expiry besar seperti ini. Sara rasa masih ada satu penurunan besar lagi sebelum akhirnya terjadi pembalikan arah,” jelas analis Crypto Ted pada unggahannya di X.
Angka ini jauh di atas harga Bitcoin saat ini, sehingga lebih dianggap sebagai level psikologis dan hasil dari taruhan ekstrem (outlier bets), bukan target realistis.
Apa Itu Max Pain dan Efeknya?
Max pain price adalah titik harga di mana sebagian besar pembeli opsi (baik call maupun put) mengalami kerugian terbesar, dan penjual kontrak justru diuntungkan.
Walau angka $107K terlihat bullish, biasanya expiry sebesar ini memicu volatilitas tinggi dan harga cenderung bergerak mendekati area yang membuat mayoritas trader opsi merugi.
Artinya, menjelang expiry, harga Bitcoin bisa mengalami tekanan jual sebelum pasar menemukan arahnya lagi.