
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada awal pekan, ditutup naik 0,30% ke level 8.123,24. Analis Hendra Wardana menilai peluang IHSG menembus all time high (ATH) baru menjelang akhir 2025 masih terbuka, dengan target jangka menengah 8.300–8.400 jika resistance di 8.200 berhasil dilewati.
Sentimen positif datang dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, langkah akomodatif Bank Indonesia, harga emas yang mencetak rekor tertinggi, serta rebound harga tembaga dan nikel. Rencana IPO hingga akhir tahun juga turut mendukung pasar.
Sektor logam mineral, energi, dan infrastruktur diprediksi menjadi penopang utama, diikuti media dan teknologi. Saham pilihan untuk strategi trading buy antara lain ADMR, BUMI, BKSL, DEWA, dan SCMA.
Pada perdagangan Senin (29/9/2025), IHSG bergerak di zona hijau dengan level tertinggi 8.157,33 dan terendah 8.100. Dari 11 sektor, saham basic melonjak 4,53% paling tinggi, diikuti infrastruktur (+1,11%) dan keuangan (+0,77%). Sektor teknologi terpangkas 2,74%, menjadi yang paling koreksi. Total nilai transaksi mencapai Rp 24,1 triliun dengan volume 50,5 miliar saham.