Jakarta — Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin mencatatkan arus masuk signifikan sebesar USD 3,24 miliar (sekitar Rp 53,7 triliun) pada pekan lalu, menjadi yang tertinggi kedua sejak produk investasi tersebut mulai diperdagangkan pada Januari 2024.
Mengutip The Block dan data SoSoValue, rekor arus masuk terbesar masih terjadi pada minggu yang berakhir 22 November 2024, sebesar USD 3,38 miliar (Rp 56 triliun). Kenaikan kali ini sebagian besar didorong oleh ETF IBIT milik BlackRock, yang menyerap USD 1,8 miliar (Rp 29,8 triliun), sementara FBTC milik Fidelity mencatat arus masuk USD 692 juta, naik sekitar 38% dibanding minggu sebelumnya.
ETF Bitcoin juga mencatat volume perdagangan harian bernilai miliaran dolar AS, seiring dengan momentum Bitcoin (BTC) yang kembali menguji level tertinggi sepanjang masa di kisaran USD 124.000–125.000 (sekitar Rp 2,07 miliar) pada awal Oktober.
Tak hanya Bitcoin, ETF Ether (ETH) juga mengalami rebound dengan arus masuk USD 1,3 miliar (Rp 21,5 triliun). ETF ETHA milik BlackRock memimpin dengan kontribusi sekitar dua pertiga dari total volume perdagangan, serta arus masuk USD 691,7 juta dalam sepekan.
Rebound besar ini terjadi setelah pekan sebelumnya ETF kripto mencatat arus keluar terbesar sejak awal tahun. Analis menilai peningkatan arus dana dipicu oleh rebound pasar kripto, kenaikan saham AS, serta kekhawatiran investor terhadap potensi penutupan sebagian pemerintah Amerika Serikat (shutdown), yang membuat banyak pihak beralih ke aset digital seperti Bitcoin sebagai safe haven.