Laporan terbaru menyebutkan eksposur Bitcoin (BTC) Donald Trump bisa mencapai US$ 870 juta, menjadikannya salah satu pemegang tidak langsung terbesar aset kripto tersebut di dunia.
Angka mengejutkan ini berasal dari keterlibatannya di Trump Media dan Technology Group (TMGT), perusahaan induk platform media sosial Truth Social, di mana Trump diketahui memegang 41 persen saham.
TMGT Ubah Arah
TMGT, yang terdaftar di NASDAQ dengan kode DJT, menggalang dana hingga US$ 2,3 miliar awal tahun ini lewat gabungan utang dan ekuitas. Namun, laporan menunjukkan bahwa sekitar US$ 2 miliar dari dana tersebut dialokasikan untuk membeli ’emas digital’ alias Bitcoin.
Langkah ini secara tidak langsung membuat Trump memiliki eksposur besar terhadap BTC, meskipun tidak secara pribadi mengendalikan aset tersebut dalam dompet digital.
“Strategi ini mirip dengan yang dilakukan MicroStrategy (MSTR),” ujar salah satu analis, merujuk pada perusahaan publik yang terkenal menyimpan cadangan kasnya dalam bentuk Bitcoin.
Dompet Kripto Pribadi Trump Masih Kecil, Didominasi ETH
Sementara itu, kepemilikan kripto atas nama pribadi Trump sebenarnya cukup kecil. Melansir dari finbold.com, nilai dompet on-chain Trump sempat naik dari US$ 2,27 juta ke US$ 3,10 juta di kuartal ketiga, atau naik 36,6 persen sebelum turun ke sekitar US$ 1,35 juta saat artikel ini ditulis.
Menariknya, 83 persen dari saldo itu berbentuk Ethereum (ETH), bukan Bitcoin. Data dari Arkham juga menyebutkan tidak ada BTC di dompet pribadi tersebut.
Terlibat Lewat WLFI dan TMTG
Selain TMGT, keluarga Trump juga terlibat dalam World Liberty Financial (WLFI), sebuah platform DeFi yang dipromosikan sebagai alternatif ‘patriotik’ terhadap Wall Street. Eksposur kripto Trump kini tidak lagi sekedar simbolis, melainkan sudah menjadi bagian penting dari strategi keuangan dan citra politiknya.
Dulu dikenal sebagai kritikus kripto keras saat masa jabatan pertamanya, Trump kini berubah arah. Kembali menjabat sebagai Presiden, ia malah menjadi salah satu tokoh paling pro-kripto di panggung politik AS.
Salah satu langka terbesarnya adalah insiatif legalitas GENIUS Act, yang bertujuan menempatkan Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam infrastruktur aset digital.