Harga Ethereum (ETH) sempat anjlok hingga 20% dari level puncaknya di Agustus 2025 lalu.
Namun di tengah tekanan pasar itu, raksasa aset digital BitMine justru mengambil langkah berani dengan membeli 104.336 ETH senilai sekitar $417 juta, atau setara Rp6,8 triliun.
Langkah ini kembali menegaskan posisi BitMine sebagai pemilik treasury Ethereum terbesar di dunia, sekaligus menjadi sinyal baru di tengah tren penurunan harga crypto.
Akumulasi Besar: BitMine Kuasai 2,5% Suplai Ethereum
Hanya dalam beberapa bulan, BitMine telah mengakumulasi 3 juta ETH, atau sekitar 2,5% dari total suplai Ethereum yang beredar.
Angka ini juga mewakili 50% dari total ETH yang dipegang seluruh perusahaan publik di dunia, menurut data StrategicEthReserve.
Dengan nilai pasar sekitar $23,7 miliar, kepemilikan BitMine kini menjadikannya salah satu pemain institusional paling berpengaruh di ekosistem Ethereum.
Dalam pernyataan sebelumnya, Tom Lee menyebut koreksi harga belakangan ini sebagai “peluang langka untuk menambah posisi jangka panjang.”
Langkah BitMine, Sinyal Rebound Pasar?
Aksi beli masif dari BitMine menunjukkan bahwa pelaku institusional besar masih melihat nilai jangka panjang Ethereum, terutama menjelang peningkatan adopsi teknologi layer-2 dan ekspansi DeFi.
Dengan total akumulasi yang sudah mencapai separuh dari target treasury, langkah ini bisa menjadi indikator awal potensi rebound pasar, terutama jika investor ritel mulai mengikuti jejak whale dalam beberapa pekan ke depan.