Jakarta, 17 Oktober 2025 — Pasar kripto global kembali melemah pada Jumat pagi. Berdasarkan data CoinMarketCap pukul 07.15 WIB, mayoritas aset digital utama masih berada di zona merah, seiring tekanan jual yang meluas di seluruh pasar.
Bitcoin (BTC), kripto dengan kapitalisasi terbesar, tercatat turun 2,20% dalam 24 jam terakhir dan 11,05% sepekan, diperdagangkan di level USD 108.248 per koin atau sekitar Rp 1,79 miliar (kurs Rp 16.568 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga melemah 1,99% dalam sehari dan 10,74% sepekan, kini berada di kisaran Rp 64,6 juta per koin. Sementara itu, Binance Coin (BNB) turun 1,39% harian dan 8,85% sepekan, diperdagangkan di Rp 19 juta per koin.
Aset lain seperti Cardano (ADA) dan Solana (SOL) juga ikut terkoreksi masing-masing 3,09% dan 4,16% dalam sehari. XRP merosot 3,10%, sementara Dogecoin (DOGE) jatuh 3,56% dan 24,09% sepekan, diperdagangkan di level Rp 3.131 per token.
Hanya stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) yang masih stabil di USD 1,00, meski mencatat pelemahan tipis. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global turun 2,37% dalam 24 jam terakhir menjadi USD 3,66 triliun atau sekitar Rp 60.642 triliun.
Sementara itu, analis kripto ternama Michael van de Poppe menilai bahwa siklus empat tahunan Bitcoin tidak lagi berlaku. Dalam analisisnya, ia menyebut ada tiga alasan utama:
- Fenomena “Uptober” berubah menjadi “Downtober”, ditandai aksi jual besar pada 10 Oktober dengan likuidasi leverage senilai USD 19 miliar.
- Altcoin tidak menunjukkan pola reli seperti pada siklus sebelumnya.
- Bitcoin sempat mencetak rekor tertinggi baru sebelum halving, yakni USD 73.835 pada Maret 2024, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bitcoin bahkan sempat menembus USD 126.198 pada 6 Oktober 2025 sebelum akhirnya terkoreksi sekitar 11,5% ke posisi saat ini. Meski begitu, Van de Poppe menegaskan bahwa pasar belum memasuki fase bearish, kecuali jika penurunan berlanjut lebih dari 20% dan bertahan dalam waktu lama.
Disclaimer: Investasi kripto bersifat fluktuatif dan berisiko tinggi. Pembaca disarankan untuk melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.