Prediksi harga Bitcoin kembali menghebohkan para Bitcoin holder. George Kikvadze, Executive Vice President (EVP) Bitfury, menyatakan keyakinannya bahwa harga Bitcoin (BTC) akan meledak hebat.
Saat ini, Bitcoin hanya tinggal menunggu waktu untuk menembus US$10 juta per koin, atau setara Rp165,9 miliar dengan kurs saat ini Rp16.595 per dolar AS.
“Cuma Soal Waktu,” Kata Bos Bitfury
Dalam wawancara dengan CNBC Television, Kikvadze — yang dikenal sebagai salah satu investor awal Bitcoin — menyebut bahwa Bitcoin akan terus naik karena faktor fundamental yang kuat.
Menurut Kikvadze, tren jangka panjang Bitcoin masih sangat bullish karena didorong oleh dua hal utama: utang global yang terus meningkat dan kebijakan pelonggaran moneter (quantitative easing/QE) dari berbagai bank sentral di dunia.
Ia menggambarkan Bitcoin sebagai bentuk “asuransi terhadap kegagalan kebijakan pemerintah dan pencetakan uang tanpa batas,” menyebutnya sebagai “emas digital” yang tahan inflasi dan menjadi pelindung nilai (hedging asset) di tengah krisis moneter global.
Institusi Jadi Katalis Utama
Kikvadze juga menyoroti lonjakan minat dari lembaga keuangan besar terhadap Bitcoin. Menurutnya, masuknya institusi seperti BlackRock dan Fidelity telah menjadi titik balik penting dalam sejarah Bitcoin.
Ia bahkan menyebut langkah Paul Tudor Jones — miliarder yang pertama kali mendukung Bitcoin secara terbuka — sebagai “pemicu gelombang institusional” yang membawa BTC ke fase adopsi yang lebih luas.
Selain itu, Kikvadze menyebut sektor mining kini makin kompetitif dan modal-intensif. Ia menilai ini sebagai tanda bahwa industri sudah semakin matang, di mana hanya pemain dengan efisiensi tinggi yang mampu bertahan.