Jakarta – Aset kripto Tron (TRX) menunjukkan performa gemilang sepanjang kuartal III 2025, meski pasar kripto global cenderung lesu. Berdasarkan data CoinMarketCap, harga TRX naik 3,57% dalam sepekan terakhir, meski turun tipis 0,51% dalam 24 jam terakhir, dan kini berada di kisaran USD 0,3216.
Laporan dari Messari mencatat bahwa kapitalisasi pasar Tron melonjak 19% secara kuartalan menjadi USD 31,6 miliar (Rp 524,61 triliun). Sementara itu, pendapatan jaringan meningkat 30,5% menjadi USD 1,2 miliar, menandai rekor tertinggi baru sejak proyek ini diluncurkan.
Tron kini menjadi salah satu blockchain dengan pendapatan bulanan tertinggi, berkat dominasi ekosistem stablecoin USDT yang mencakup lebih dari 50% total pasokan global.
Selain itu, pernyataan terbaru dari pendiri Tron, Justin Sun, memicu spekulasi akan adanya kolaborasi dengan jaringan Base milik Coinbase. Rumor ini memperkuat dugaan bahwa TRX berpotensi menjadi token berikutnya yang tercatat di bursa Coinbase, setelah Binance Coin (BNB).
Meski peluang pencatatan ini belum pasti dan masih berpotensi terganjal regulasi, analis menilai rumor tersebut menjadi katalis positif jangka pendek bagi harga TRX. Dengan kinerja jaringan yang solid, aktivitas whale yang konsisten, dan struktur grafik yang menguntungkan, Tron dinilai berpotensi mencatat reli signifikan pada kuartal IV 2025.
Disclaimer: Informasi ini bersifat informatif dan bukan saran investasi. Pembaca diimbau untuk melakukan analisis sendiri sebelum membeli atau menjual aset kripto.
Investor XRP di AS Kehilangan Rp 49 Miliar Akibat Peretasan Dompet Dingin
Di sisi lain, komunitas kripto global diguncang oleh kasus peretasan yang menimpa seorang investor XRP asal North Carolina, AS, bernama Brandon LaRoque. Ia kehilangan lebih dari USD 3 juta (sekitar Rp 49 miliar) dari dompet dingin (cold wallet) merek Ellipal pada Oktober 2025.
Melalui video yang viral di YouTube, LaRoque mengungkapkan bahwa seluruh saldo XRP miliknya lenyap dalam semalam.
“Ini seharusnya menjadi dana pensiun saya untuk saya dan istri,” ujarnya dengan nada emosional.
Hingga kini, Ellipal belum memberikan pernyataan resmi, sementara pihak berwenang masih menyelidiki sumber dan metode serangan. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan perangkat penyimpanan aset digital, yang selama ini dianggap paling aman oleh investor kripto.