Dominasi Bitcoin (BTC.D) terus menurun di paruh kedua 2025 yang artinya terdapat pergeseran besar dalam arus modal kripto.
Melansir dari Coinpaper, Bitcoin dominance telah jatuh ke level 54%, tercatat turun dari kisaran 61–63% pada pertengahan tahun.
Dalam pola historis, penurunan ini kerap menjadi sinyal kuat dimulainya altcoin season (altseason) atau fase ketika altcoin mengungguli performa Bitcoin.
Adapun data terbaru dari Altseason Index Blockchain Center juga memperkuat sinyal tersebut.
Indeks altseason kini mencapai 80 poin, melampaui ambang batas 75 yang menandakan mayoritas altcoin sudah outperform BTC dalam 90 hari terakhir.
1. Kapitalisasi Altcoin Tembus $1,8 Triliun
Pasar altcoin mencatat lonjakan kapitalisasi hingga $1,8 triliun, mendekati puncak euforia 2021.
Angka ini menandakan rotasi modal yang besar dari Bitcoin ke aset berisiko tinggi seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Binance Coin (BNB).
Lonjakan tersebut memperlihatkan likuiditas baru yang mulai mengalir ke altcoin seiring meningkatnya optimisme investor terhadap kebijakan moneter global.
2. Altseason Index Sentuh Zona Panas
Altseason Index di level 76–80 poin menunjukkan lebih dari 75% altcoin utama mengungguli Bitcoin. Level ini identik dengan fase “panas” di siklus kripto di mana altcoin besar mulai reli serentak.
Indikator lain seperti sentimen sosial dan volume perdagangan altcoin juga menguat, menandakan investor ritel mulai aktif kembali.
3. Ethereum dan Solana Jadi Pemimpin Tren
Rotasi modal yang biasanya dimulai dari Bitcoin kini bergerak ke Ethereum dan Solana.
ETH/BTC dan SOL/BTC mencatat penguatan signifikan sepanjang September 2025, mengonfirmasi fase kedua dan ketiga dalam siklus klasik pasar kripto.
Dominasi Ethereum semakin kuat berkat arus masuk ETF ETH senilai lebih dari USD 4 miliar, bahkan sempat melampaui Bitcoin ETF di bulan Agustus.
4. Faktor Makro dan Likuiditas Global Mendukung
Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed membuat investor lebih berani mengambil risiko di pasar aset digital.
Likuiditas global yang meningkat berpotensi mengalir ke altcoin, terutama setelah data inflasi AS menunjukkan tren penurunan.
Beberapa analis menilai bahwa kombinasi antara suku bunga rendah dan arus dana institusional dapat memperpanjang siklus bullish hingga 2026.
5. Siklus Pasar Menunjukkan Pola Klasik
Sejak awal 2025, pergerakan pasar kripto kembali mengikuti pola rotasi modal klasik empat fase.
Awalnya, Bitcoin memimpin reli dan menyedot perhatian investor, lalu diikuti oleh Ethereum yang mulai menarik arus modal setelah harga BTC stabil.
Tahap berikutnya terjadi ketika altcoin besar seperti Solana, BNB, dan Cardano (ADA) ikut mencatat lonjakan signifikan.
Kini, pasar diyakini telah memasuki fase keempat, di mana altcoin menengah dan kecil, termasuk token berbasis AI, DeFi, hingga memecoin, mengalami kenaikan paling agresif.
Fase ini sering dianggap sebagai tanda kuat bahwa altseason sudah benar-benar aktif di 2025.
Pasar Masih Labil, tapi Momentum Altcoin Terlalu Kuat untuk Diabaikan
Meski banyak indikator mendukung, analis tetap mengingatkan bahwa altseason 2025 bisa bersifat selektif.
Tidak semua aset akan naik bersamaan karena belum muncul narasi besar seperti DeFi 2020 atau NFT 2021.
Namun dengan dominasi Bitcoin terus turun dan altcoin volume meningkat, momentum bullish altcoin jelas sudah terasa di pasar.