Nilai aset kripto terus melonjak, tapi di sisi lain, ancaman terhadap keamanan digital juga makin nyata. Dari pencurian seed phrase sampai peretasan exchange besar, setiap insiden jadi pengingat: keamanan bukan pelengkap, tapi pondasi utama.
Banyak pengguna kini beralih ke hardware wallet karena ingin kendali penuh atas asetnya sendiri konsep yang dikenal sebagai self-custody. Namun, tidak semua dompet keras dibuat dengan standar yang sama. Ada yang transparan dan terbuka, tapi banyak juga yang masih menutup desain chip-nya dengan NDA sehingga tak bisa diaudit publik.
Di tengah situasi itu, Trezor Safe 7 muncul membawa angin segar. Ia bukan sekadar versi baru dari Model T, tapi simbol dari arah baru dalam keamanan kripto: transparan, tangguh, dan siap menghadapi masa depan. Yuk, kita bahas kenapa dompet ini dianggap sebagai tonggak baru dalam evolusi keamanan aset digital.
Apa Itu Trezor Safe 7?
Trezor Safe 7 adalah hardware wallet terbaru dari Trezor yang resmi diluncurkan pada Oktober 2025 di Praha. Perangkat ini menjadi penerus Trezor Model T, membawa filosofi baru: keterbukaan dan kesiapan terhadap tantangan teknologi masa depan seperti komputasi kuantum.
Dengan harga USD 249 atau sekitar Rp 3,9 juta, Safe 7 tersedia dalam dua varian, Charcoal Black dan Bitcoin Edition, dengan tampilan premium dan build quality yang jauh lebih solid dari pendahulunya.
Namun, keunggulan Safe 7 bukan hanya pada desainnya. Jantung dari inovasi ini adalah chip keamanan transparan bernama TROPIC01, yang dikembangkan oleh Tropic Square, anak perusahaan dari SatoshiLabs perusahaan induk Trezor. Jadi, bisa dibilang, Safe 7 ini bukan sekadar penerus, tapi lompatan generasi dalam filosofi keamanan.
Setelah memahami konteks lahirnya Safe 7, mari kita selami lebih dalam teknologi yang membuatnya istimewa.