Pasar kripto mengalami tekanan jual baru pada Selasa malam (waktu Amerika Utara), dengan kapitalisasi pasar global turun lebih dari 1 persen ke sekitar US$ 3,9 triliun. Penurunan ini dipimpin oleh Bitcoin (BTC) yang anjlok ke titik terendah harian sekitar US$ 112.412, diikuti oleh Ethereum (ETH) yang turun lebih dari 3 persen menjadi US$ 3.946 pada saat publikasi.
Apa Penyebab Pasar Kripto Turun Hari Ini?
1. Ketidakpastian Menjelang Pemotongan Suku Bunga The Fed
Melansir dari coinpedia.com, faktor utama di balik tekanan pasar hari ini adalah meningkatnya ketidakpastian menjelang pengumuman data FOMC yang dijadwalkan Rabu.
Pasar berspekulasi bahwa The Fed akan memotong suku bunga dan memulai kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) dalam waktu dekat, skenario yang secara historis dianggap positif bagi aset-aset beresiko, termasuk kripto.
Namun, sebelum keputusan resmi dirilis, pasar masih memilih bersikap defensif. Ketegangan ini diperparah oleh eskpektasi tinggi terhadap dimulainya altseason 2025, yang kini belum terwujud.
“Jika QE benar-benar dikonfirmasi, bisa jadi awal rotasi besar dari emas ke Bitcoin. Tapi sebelum itu, volatilitas tetap tinggi,” ujar analis makro dari Ark invest.
2. Efek “Sell The News” dari ETF Altcoin
Meskipun pasar kripto menyambut balik peluncuran spot ETF untuk altcoin seperti Solana, Litecoin dan Hedera, pergerakan harga justru berbalik turun, sebuah pola klasik sebagai “sell the news”.
Dengan ETF sudah resmi live di tengah shutdown pemerintahan Amerika, banyak trader tampaknya mulai mengambil keuntungan dan menunggu pemicu baru, seperti pengumuman suku bunga, sebelum masuk lagi ke pasar.
3. Long Squeeze
Tekanan jual hari ini diperparah oleh gelombang likuidasi dari posisi long, yang menyapu pasar. Data yang di rilis oleh CoinGlass menunjukkan bahwa dari total US$ 567 juta likuidasi dalam 24 jam, sekitar US$ 409 juta berasal dari posisi long.
Fenomena ini menciptakan efek domino, memaksa lebih banyak trader untuk keluar dari posisi mereka, dan mempercepat penurunan harga secara keseluruhan, fenomena yang dikenal sebagai “long squeeze”.