Pasar kripto hari ini bergerak hati-hati menjelang penentuan suku bunga The Fed, tetapi token Hyperliquid (HYPE) justru mencuri perhatian.
Dalam tujuh hari terakhir, HYPE melonjak lebih dari 35%, sementara sebagian besar altcoin masih lesu. Menariknya, pola grafik HYPE kini terlihat mirip dengan pergerakan Ethereum (ETH) pada Mei 2025, tepat sebelum ETH mencetak reli besar 68%.
Pola Harga HYPE Meniru Breakout Ethereum
Analisis dari Coinsprobe menunjukkan kemiripan mencolok antara pola harga HYPE dan struktur grafik Ethereum pada saat breakout tahun lalu.
Kala itu, Ethereum sempat terkoreksi tajam sebelum akhirnya menembus garis tren turun dan menguat tajam setelah melewati rata-rata pergerakan 100 jam (100-hour MA). Fase tersebut menjadi awal dari lonjakan besar ETH ke level tertinggi barunya.
Kini, kondisi serupa terjadi pada HYPE. Setelah pulih dari penurunan pada 10 Oktober, token ini berhasil menembus resistensi menurun dan kembali ke atas MA-100, lalu mulai bergerak mendatar di kisaran $45–$50. Struktur ini identik dengan fase pra-breakout Ethereum tahun lalu.
Potensi Breakout Menuju $80–$85
Jika pola fractal ini benar-benar berulang, HYPE berpotensi menembus area resistensi $50 dan melanjutkan kenaikan menuju zona $80–$85. Itu berarti potensi kenaikan sekitar 75% dari harga saat ini.
Namun, analis menekankan bahwa fractal pattern bukan jaminan, melainkan panduan teknikal yang memperlihatkan kesamaan perilaku pasar antara dua aset dalam fase tertentu.
Sementara indikator momentum seperti Relative Strength Index (RSI) masih berada di area netral, sentimen pasar cenderung positif karena trader melihat pola ini sebagai tanda awal fase akumulasi. Jika volume perdagangan terus meningkat, peluang breakout kian kuat.
Momentum Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar
Kenaikan HYPE datang di saat pasar kripto masih menunggu arah kebijakan suku bunga baru dari Federal Reserve.
Dengan Bitcoin dan Ethereum sama-sama bergerak di zona merah, performa HYPE menjadi salah satu indikator bahwa likuiditas mulai bergeser ke altcoin berpotensi tinggi.
Selain itu, popularitas Hyperliquid DEX, bursa terdesentralisasi yang menjadi fondasi ekosistem HYPE, turut mendorong minat investor baru. Semakin banyak volume dan aktivitas perdagangan di platform tersebut, semakin tinggi potensi permintaan terhadap token HYPE.
