Dogecoin, si meme coin legendaris yang dulu jadi ikon euforia kripto 2021, kini kembali terpuruk. Dalam setahun terakhir, nilainya anjlok sekitar 36%, meski pasar kripto secara umum sedang bullish.
Bitcoin dan Ethereum berhasil mencetak kenaikan besar, tapi Dogecoin justru tertinggal jauh. Pertanyaannya: apakah ini akhir dari masa kejayaan Dogecoin?
Kapitalisasi pasarnya masih di kisaran US$26 miliar, menjadikannya satu-satunya meme coin yang mampu menembus daftar 10 besar aset kripto global.
Fakta ini menunjukkan loyalitas komunitas Dogecoin yang luar biasa meski proyeknya lahir tanpa utilitas nyata. Dogecoin diluncurkan pada 2013 sebagai lelucon atas tren kripto waktu itu.
Namun, berkat dukungan komunitas dan figur publik seperti Elon Musk, Dogecoin sempat melonjak ke rekor tertinggi pada 2021. Kini, tanpa katalis besar, harga Dogecoin perlahan merosot dan kehilangan daya tarik di mata investor institusional.
Investor Mulai Ragu
Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan investor: masih layakkah Dogecoin dipertahankan? Tidak sedikit analis yang menilai Dogecoin kini lebih bergantung pada hype ketimbang fundamental.
Dalam pasar yang semakin matang dan berorientasi pada utilitas, meme coin seperti Dogecoin sulit bersaing dengan proyek-proyek baru yang menawarkan solusi nyata di dunia blockchain.
Meski begitu, loyalitas komunitas Dogecoin tak bisa diremehkan. Dukungan fanatik dari pengguna lama, ditambah daya tarik nostalgia, membuat Dogecoin tetap hidup.
Bahkan, sesekali, harga DOGE masih bisa naik karena sentimen positif, seperti komentar Elon Musk atau tren viral di media sosial. Namun, tanpa faktor fundamental, kenaikan itu sering hanya sementara.
Apakah Dogecoin Masih Punya Masa Depan?
Secara teknis, Dogecoin masih eksis dan punya basis pengguna besar. Namun, prospeknya untuk menjadi aset jangka panjang masih diragukan.
Banyak analis percaya Dogecoin akan tetap ada dalam 5 – 10 tahun ke depan, tapi nilainya bisa terus menurun karena kurangnya inovasi dan dukungan pengembang aktif.
Bagi sebagian investor, Dogecoin bukan lagi instrumen investasi, melainkan simbol budaya kripto. Ia tetap menarik bagi mereka yang ingin “ikut seru-seruan,” tapi bukan pilihan bagi yang mencari pertumbuhan berkelanjutan.