Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah mencatat reli hampir 40% pada November 2024. Harga sempat menyentuh US$98.700, hanya beberapa ratus dolar dari level psikologis US$100.000, menurut data Coin Metrics.
Lonjakan ini menandai salah satu performa bulanan terbaik Bitcoin sejak peluncuran ETF spot pada Februari lalu. Jika demikian, mampulkah Bitcoin kembali mencetak reli bulan ini?
Faktor Pendorong Reli November 2024
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS menjadi pemicu utama kenaikan harga. Kampanye yang menekankan dukungan terhadap aset digital memberi sentimen positif bagi pasar kripto.
Di sisi lain, peluncuran ETF spot Bitcoin seperti BlackRock IBIT memicu arus dana institusional besar, menambah tekanan beli di tengah berkurangnya suplai pasca-halving April 2024.
Menurut laporan Coin Metrics, Bitcoin menutup November dengan kenaikan sekitar 38%, sementara total inflow ETF spot mencapai US$6,8 miliar.
Sentimen pasar pun berada di level ekstrem “greed” dengan skor indeks mencapai 92. Semua faktor ini memperkuat anggapan bahwa Bitcoin telah memasuki fase awal siklus bullish baru.
Awal November 2025: Koreksi Sehat atau Awal Bear Market?
Memasuki November tahun ini, Bitcoin justru mengalami tekanan setelah menutup Oktober di zona merah untuk pertama kalinya sejak 2018.
Data CoinGecko menunjukkan BTC turun 1,4% dalam 24 jam terakhir ke kisaran US$107.000, sementara kapitalisasi pasar kripto global menyusut 2,2% menjadi US$3,64 triliun.
Koreksi ini dipicu oleh likuidasi posisi long senilai US$1,16 miliar pada 3 November, menandakan proses pelepasan leverage besar-besaran.
Kondisi tersebut terjadi di tengah ketidakpastian kebijakan The Fed setelah Ketua Jerome Powell memberi sinyal penghentian quantitative tightening namun menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember.
Meski tekanan jangka pendek terasa, beberapa analis menilai ini adalah “reset sehat” bagi pasar. Rachel Lin, CEO SynFutures, mengatakan kepada Decrypt bahwa penurunan semacam ini sering kali menjadi pertengahan dari siklus bullish, bukan akhir dari tren.
Bisakah Bitcoin Kembali Bullish?
Secara historis, November merupakan bulan yang kuat bagi Bitcoin. Selama 12 tahun terakhir, rata-rata pengembaliannya mencapai 42%. Kombinasi faktor makro yang mulai stabil, inflasi terkendali, dan kebijakan moneter yang cenderung longgar memberi ruang untuk pemulihan.
Selain itu, data on-chain menunjukkan bahwa permintaan jangka panjang tetap kuat. Arus dana ETF spot masih positif, menandakan minat institusi belum surut.
Jika pola pasca-halving sebelumnya terulang, Bitcoin berpotensi bergerak menuju kisaran US$120.000 – US$150.000 pada akhir 2025, dengan tren “range-higher” sepanjang tahun depan.
Kendati demikian, investor perlu tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan dinamika geopolitik global. Reli besar biasanya diikuti fase konsolidasi yang panjang sebelum harga kembali menembus puncak baru.