Pasar kripto sedang gonjang-ganjing, tapi satu nama justru mencuri perhatian: Jelly-My-Jelly (JELLYJELLY). Dalam 24 jam terakhir, harga token ini melonjak hingga 226%, berbanding terbalik dengan penurunan pasar kripto secara umum sebesar 3,5%.
Lonjakan ekstrem ini bukan tanpa sebab namun ada kombinasi antara likuiditas tipis, spekulasi agresif, dan sinyal teknikal bullish yang mendorong pergerakan luar biasa ini.
Likuiditas Tipis dan Spekulasi Tinggi
Kapitalisasi pasar JELLYJELLY kini mencapai US$187 juta dengan volume perdagangan 24 jam sebesar US$264 juta, melonjak 321% dari hari sebelumnya.
Angka ini menghasilkan turnover ratio 1,42, menandakan aktivitas perdagangan yang sangat intens. Namun, di balik angka spektakuler ini, tersimpan risiko besar: likuiditas rendah membuat harga mudah digerakkan oleh transaksi besar.
Fenomena seperti ini bukan hal baru. Pada Maret 2025, token ini sempat dieksploitasi di platform Hyperliquid, saat whale memanfaatkan order book yang dangkal hingga menyebabkan kerugian US$12 juta di kolam likuiditas (Phemex).
Yang perlu Anda pantau: pergerakan inflow dan outflow token di bursa, serta peningkatan open interest pada pasar derivatif. Jika volume whale makin besar tanpa dukungan fundamental, risiko pembalikan harga meningkat.
Breakout Teknis Memicu Momentum Beli
Dari sisi teknikal, JELLYJELLY menembus dua level penting: rata-rata pergerakan 7 hari (SMA) di US$0,116 dan EMA 30 hari di US$0,089.
Indikator RSI-7 kini berada di 72,07, sinyal overbought tapi belum ekstrem. Sementara itu, histogram MACD positif (+0.0058), memperkuat momentum bullish jangka pendek.
Yang perlu dipantau: jika harga menutup hari di bawah US$0.172, bisa muncul aksi ambil untung cepat. Namun, bila mampu bertahan di atas US$0.21 (swing high), peluang kenaikan lanjutan terbuka lebar.
Pola Anomali Pasar: Risiko Bearish Masih Mengintai
Meski grafik terlihat optimistis, sejarah JELLYJELLY menyimpan catatan kelam. Token ini pernah mengalami pump buatan (market anomaly) di awal tahun, termasuk manipulasi harga lewat self-liquidation tactics oleh whale di Hyperliquid.
Akibatnya, token sempat didelist sementara setelah menimbulkan kerugian besar di vault HLP senilai US$47.000.
Lonjakan harga kali ini berpotensi serupa, bukan hasil dari permintaan organik melainkan aktivitas terkoordinasi di antara pelaku besar. Pola seperti ini sering berakhir dengan koreksi tajam, di mana investor ritel biasanya menjadi korban terakhir.