Jakarta, 4 November 2025 — CEO Standard Chartered, Bill Winters, memprediksi bahwa hampir semua transaksi global di masa depan akan dilakukan melalui buku besar digital atau blockchain, seiring dengan meningkatnya adopsi aset kripto oleh sektor keuangan dunia.
“Kami percaya, hampir semua transaksi pada akhirnya akan diselesaikan melalui blockchain dan semua uang akan menjadi digital,” ujar Winters dalam panel di Hong Kong FinTech Week, dikutip dari CNBC.
Winters menilai dunia keuangan tengah menuju penataan ulang sistem secara menyeluruh, di mana eksperimen dan kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci untuk menentukan bentuk masa depan keuangan digital.
Standard Chartered Kian Serius di Dunia Aset Digital
Dalam beberapa tahun terakhir, Standard Chartered memperdalam keterlibatannya di ekosistem aset digital dengan menghadirkan layanan kustodian, platform perdagangan, dan produk tokenisasi. Bank tersebut juga bermitra dengan Animoca Brands dan HKT untuk meluncurkan stablecoin yang didukung dolar Hong Kong (HKD) di bawah kerangka peraturan baru kota tersebut.
Winters menilai stablecoin HKD dapat menjadi alat tukar baru yang menarik untuk perdagangan internasional secara digital, sekaligus memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat kripto regional.
Tokenisasi sendiri merupakan proses digitalisasi aset dunia nyata — seperti saham, obligasi, atau komoditas — agar bisa diperdagangkan di blockchain. Stablecoin dianggap sebagai bentuk awal dari tokenisasi yang sudah banyak digunakan.
Dukungan dari Tokoh Fintech Dunia
Optimisme Winters senada dengan pandangan Vlad Tenev (CEO Robinhood) dan Larry Fink (CEO BlackRock). Tenev menyebut tokenisasi sebagai “kereta barang” yang tak terhentikan dalam lima tahun ke depan, sementara Fink menilai tokenisasi akan menjadi revolusi besar dalam investasi global.
Prediksi Harga Bitcoin dari Analis Standard Chartered
Sementara itu, Geoff Kendrick, Kepala Riset Aset Digital Global Standard Chartered, memperkirakan Bitcoin (BTC) akan segera mencapai rekor tertinggi baru dan berpotensi menembus USD 200.000 pada akhir 2025.
Menurut Kendrick, optimisme ini didukung oleh tiga faktor utama:
- Pola harga baru pasca-halving yang justru menunjukkan kekuatan, bukan pelemahan.
- Sensitivitas terhadap faktor ekonomi AS, termasuk potensi penutupan pemerintahan dan pasar obligasi.
- Lonjakan permintaan institusional, dengan aliran dana ke ETF Bitcoin yang sudah mencapai USD 58 miliar, di mana USD 23 miliar di antaranya masuk sepanjang 2025.
Dengan tren ini, Standard Chartered melihat transformasi keuangan global berbasis blockchain bukan lagi sekadar wacana futuristik, melainkan arah pasti bagi ekosistem ekonomi digital dunia.