Harga Bitcoin (BTC) kembali tergelincir lebih dari 4% pada Rabu (5/11), menembus batas psikologis di bawah $104.000.
Aksi jual besar-besaran dari pelaku pasar membuat BTC sempat diperdagangkan di bawah $100.000, menandai tekanan jual paling signifikan sejak Oktober 2018.
Lonjakan volume perdagangan hingga 81% ke $82 miliar menunjukkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan trader, seiring munculnya analisis baru yang memprediksi penurunan lebih dalam.
BTC Belum Capai Titik Terendah, Analis Sebut Koreksi Belum Usai
Menurut analis Sunny Mom dari CryptoQuant, harga Bitcoin belum mencapai “local bottom” atau titik terendah jangka pendek.
Ia menyoroti perilaku short-term holders (STH) atau pemegang BTC 1–3 bulan yang cenderung menjadi indikator awal saat terjadi koreksi pasar.
Menariknya, kelompok smart money (pemegang 3–6 bulan) justru terlihat menunggu di luar pasar.
Mereka belum melakukan akumulasi besar, menandakan keyakinan bahwa harga masih bisa turun lebih jauh sebelum rebound.
Transisi ini menegaskan bahwa pasar masih berada dalam fase koreksi lanjutan, bukan pemulihan.
Institusional Interest Menurun, Tekan Harga Semakin Dalam
Kelesuan pasar juga tercermin dari menurunnya minat institusional terhadap Bitcoin.
Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa ETF Bitcoin di AS mencatat arus keluar (outflow) sebesar $186,5 juta pada Senin (3/11).
Dalam empat hari terakhir, total dana keluar mencapai $1,33 miliar, menandakan institusi masih berhati-hati terhadap volatilitas harga BTC.
Menurut Head of Research di CryptoQuant, Julio Moreno, tren ini menunjukkan minat beli belum cukup kuat untuk menyerap pasokan di harga tinggi. Meski permintaan jangka panjang meningkat, pertumbuhannya masih di bawah tren historis.
Prediksi Ekstrem: BTC Bisa Koreksi ke $80 Ribu
Dalam unggahan di platform X, analis Ali Martinez memperingatkan bahwa Bitcoin “belum selesai koreksi.”
Ia menilai BTC bisa lebih dulu mencapai all-time high baru, lalu berbalik arah secara tajam hingga $80.000 dalam fase koreksi besar.
Martinez melihat pola yang mirip dengan siklus pasar sebelumnya, di mana euforia kenaikan tajam sering kali diikuti oleh “brutal reversal” atau pembalikan cepat akibat aksi ambil untung besar-besaran.
Pasar Kripto Ikut Tertekan
Penurunan harga Bitcoin juga menyeret altcoin utama. Mayoritas aset kripto mengalami koreksi harian antara 2–5%, sejalan dengan menurunnya sentimen risiko di pasar.
Investor ritel dan institusional kini memilih bersikap defensif, menunggu sinyal pemulihan yang lebih solid sebelum kembali masuk pasar.