Ia menyoroti perilaku short-term holders (STH) atau pemegang BTC 1–3 bulan yang cenderung menjadi indikator awal saat terjadi koreksi pasar.
Menariknya, kelompok smart money (pemegang 3–6 bulan) justru terlihat menunggu di luar pasar.
Mereka belum melakukan akumulasi besar, menandakan keyakinan bahwa harga masih bisa turun lebih jauh sebelum rebound.
Transisi ini menegaskan bahwa pasar masih berada dalam fase koreksi lanjutan, bukan pemulihan.
Pasar Kripto Ikut Tertekan
Penurunan harga Bitcoin juga menyeret altcoin utama. Mayoritas aset kripto mengalami koreksi harian antara 2–5%, sejalan dengan menurunnya sentimen risiko di pasar.
Investor ritel dan institusional kini memilih bersikap defensif, menunggu sinyal pemulihan yang lebih solid sebelum kembali masuk pasar.
Kesimpulan
Analisis terbaru dari para pakar menunjukkan bahwa Bitcoin belum mencapai titik terendahnya, dengan potensi koreksi lanjutan ke $80 ribu.
Meski pandangan jangka panjang terhadap BTC masih positif, kondisi saat ini menuntut trader untuk berhati-hati, terutama di tengah tekanan jual tinggi dan arus keluar dana institusional.
Bagi sebagian pelaku pasar, fase seperti ini sering kali menjadi momen akumulasi cerdas. Namun bagi trader jangka pendek, volatilitas ekstrem bisa menjadi ujian mental yang berat.