Harga aset kripto utama bergerak di zona merah pada perdagangan Jumat (14/11/2025). Berdasarkan data CoinMarketCap, Bitcoin (BTC) turun 3,05% dalam 24 jam dan melemah 2,6% dalam sepekan, berada di level USD 98.840 atau sekitar Rp 1,65 miliar. Ethereum (ETH) juga merosot 6,42% harian dan 3,72% mingguan ke level USD 3.197,62.
Sejumlah altcoin besar turut mengalami penurunan:
- BNB turun 3,5% ke USD 930,04
- Solana (SOL) anjlok 6,59% ke USD 143,10
- XRP melemah 3,99% ke USD 2,29
- Dogecoin (DOGE) turun 4,5% ke USD 0,1631
- Cardano (ADA) merosot 4,41% ke USD 0,5255
Stablecoin seperti USDT dan USDC bergerak tipis. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global turun 3,03% menjadi USD 3,33 triliun.
Di sisi lain, Pemerintah Amerika Serikat tercatat memegang lebih dari USD 20,56 miliar (sekitar Rp 342 triliun) dalam bentuk aset kripto hingga 10 November 2025. Kepemilikan ini merupakan bagian dari kebijakan baru melalui pembentukan Strategic Bitcoin Reserve dan U.S. Digital Asset Stockpile—strategi nasional yang diperkenalkan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kebijakan tersebut menandai perubahan besar, mengingat sebelumnya aset kripto hasil sitaan hukum biasanya dilelang. Kini, pemerintah memilih menyimpan Bitcoin dan aset digital lainnya untuk memperkuat posisi AS di pasar aset digital global.
Program ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, bersama David Sacks yang memimpin Working Group on Digital Asset Markets. Kebijakan ini juga didukung oleh GENIUS Act, undang-undang yang membuka peluang investasi federal di sektor aset digital.
Langkah AS ini diperkirakan dapat memengaruhi dinamika pasar dan mengurangi suplai Bitcoin di pasar terbuka, berpotensi mendorong harga ke level lebih tinggi di masa depan.