Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

FOMC Minutes Picu Ketidakpastian Baru! Bitcoin Berusaha Pulih

Posted on November 22, 2025

Rapat FOMC yang berlangsung pada akhir Oktober kembali menjadi fokus utama pasar setelah dokumen minutes menunjukkan perdebatan tajam di antara para pejabat bank sentral Amerika Serikat mengenai arah kebijakan suku bunga. 

Ketidakpastian ini langsung tercermin ke sentimen pasar kripto yang sedang mengalami fase tekanan kuat. Bitcoin sempat turun di bawah $92,000 dan kini berusaha bertahan di area batas bawah $90,000 di tengah kondisi makroekonomi yang masih rentan.

Hasil Rapat FOMC Minutes 

Minutes rapat FOMC mengungkapkan bahwa para pejabat Federal Reserve terpecah dalam menilai apakah risiko terbesar saat ini berasal dari perlambatan pasar tenaga kerja atau dari inflasi yang belum kembali stabil ke target. 

Walaupun pertemuan tersebut menghasilkan pemotongan suku bunga seperempat poin sehingga kisaran suku bunga turun ke 3.75% hingga 4%, pandangan internal bank sentral ternyata tidak searah.

Sebagian peserta menilai kondisi ekonomi melemah cukup signifikan sehingga pemotongan tambahan pada Desember mungkin diperlukan jika data ekonomi berjalan sesuai perkiraan.

Namun kelompok yang lebih besar ternyata menilai bahwa suku bunga sebaiknya tetap ditahan sepanjang sisa tahun 2025. 

Dalam terminologi The Fed, penggunaan kata many menggambarkan jumlah yang lebih besar dibanding several, sehingga peluang pemotongan tambahan pada Desember menurun drastis.

Ketidakpastian semakin terlihat karena minutes tidak hanya mencerminkan debat mengenai inflasi, tetapi juga perbedaan interpretasi terhadap tingkat restriktivitas kebijakan moneter. Beberapa pejabat percaya bahwa meskipun sudah ada pemotongan seperempat poin, kebijakan masih menekan pertumbuhan. Sementara itu, kelompok lain menilai ekonomi yang masih cukup tangguh justru menjadi bukti bahwa kebijakan saat ini belum cukup menahan permintaan. Perbedaan sudut pandang ini membuat investor semakin berhati hati.

Selain itu, gangguan data akibat penutupan pemerintah federal selama lebih dari 40 hari ikut menyulitkan proses pengambilan keputusan.

Beberapa data penting seperti inflasi dan ketenagakerjaan tidak tersedia tepat waktu.

Jerome Powell menggambarkan kondisi ini seperti mengemudi dalam kabut, sebuah situasi yang membuat proyeksi jangka pendek jauh lebih sulit.

Minutes juga menyebutkan keputusan untuk menghentikan quantitative tightening pada awal Desember.

Proses pengurangan neraca The Fed sejak masa pandemi telah menurunkan total aset dari $9 triliun menjadi sekitar $6.6 triliun.

Hampir semua pejabat sepakat bahwa proses tersebut bisa dihentikan karena kondisi likuiditas sudah berada di tingkat yang cukup stabil.

Berakhirnya quantitative tightening menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi arus modal ke aset berisiko termasuk kripto.

Namun perdebatan kebijakan suku bunga tetap menjadi faktor yang paling membebani sentimen.

Pasar sebelumnya memperkirakan probabilitas hampir pasti untuk pemotongan lanjutan pada Desember, tetapi setelah pernyataan Powell dan rilis minutes, peluang tersebut turun menjadi hanya sekitar 33%.

Ketidakpastian yang meninggi ini sering menjadi pemicu keluarnya modal dari aset volatil seperti Bitcoin.

Dengan latar makroekonomi yang tidak pasti dan risiko perlambatan ekonomi global yang semakin terlihat, tekanan terhadap pasar kripto cenderung meningkat. 

Kondisi ini membuat pelaku pasar sangat selektif dan lebih fokus pada transaksi jangka panjang serta akumulasi bertahap di tengah rangkaian berita negatif.

Analisis Pergerakan Harga Bitcoin

Pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan volatilitas tinggi setelah menyentuh puncak baru pada awal Oktober di sekitar $126,200. 

Koreksi tajam terjadi empat hari setelahnya yang memicu likuidasi hampir $20 miliar posisi leverage. 

Koreksi tersebut menggerus mayoritas apresiasi harga yang terbentuk sejak awal tahun hingga membuat Bitcoin kembali mendekati titik netral year to date dengan kenaikan sekitar 0.1%.

Saat ini area batas bawah yang sedang diamati pasar berada di sekitar $90,000. Level ini menjadi wilayah psikologis yang penting karena penurunan di bawahnya dapat memperpanjang fase ketakutan yang sedang berlangsung. 

Bitcoin sempat menyentuh $91,500 setelah penurunan harian sekitar 5% dan dalam 30 hari terakhir mengalami penurunan sekitar 17%. Kondisi tersebut memperlihatkan tekanan besar dari sentimen makro yang sedang memburuk.

Sentimen ketakutan yang dalam juga terlihat dari beberapa indikator teknikal yang menunjukkan penurunan agresif. Kelompok short term holder saat ini berada pada kerugian paling dalam sejak runtuhnya FTX pada 2022. 

Perubahan drastis ini terjadi dalam hitungan hari sehingga mengguncang pelaku pasar yang baru masuk beberapa bulan terakhir. Ketika kelompok ini mulai merugi secara cepat, tekanan jual tambahan biasanya muncul sehingga memperberat proses pemulihan.

Di sisi lain terdapat tanda positif meskipun belum kuat. Data Glassnode menunjukkan bahwa jumlah wallet dengan kepemilikan minimal 1,000 BTC meningkat dari 1,354 menjadi 1,384 dalam waktu sekitar tiga minggu. Kenaikan 2.5% ini menunjukkan akumulasi bertahap oleh kelompok investor besar. 

Sementara itu, wallet pemilik kurang dari satu BTC justru menurun sehingga mencerminkan keluarnya investor kecil. Kombinasi ini memberikan gambaran bahwa tekanan jual sebagian besar berasal dari spekulan jangka pendek sedangkan investor besar lebih bersikap sabar.

Pada sisi batas atas, wilayah $106,000 menjadi area yang diawasi sebagai target pemulihan jangka menengah. 

Batas atas ini merupakan area yang sebelumnya menjadi titik penolakan setelah koreksi besar pasca puncak Oktober. Untuk bisa bergerak menuju batas atas tersebut, Bitcoin perlu melalui fase konsolidasi panjang yang biasanya terjadi setelah washout leverage dan tekanan jual besar.

Beberapa analis menyebut kondisi saat ini sebagai reset, bukan sekadar koreksi harga. Reset berarti proses pembersihan posisi leverage berlebihan sehingga harga biasanya bergerak datar dalam rentang cukup lama sebelum arah baru terbentuk. 

Dalam konteks ini, selama Bitcoin bertahan di atas batas bawah $90,000 maka peluang untuk membangun dasar pemulihan tetap ada. 

Namun tekanan dari makro seperti ketidakpastian FOMC, pelemahan ekonomi global, dan kekhawatiran inflasi dapat memperlambat perjalanan menuju batas atas tersebut.

Secara keseluruhan, pergerakan harga saat ini masih rapuh. Rebound yang sempat terjadi beberapa kali belum cukup kuat untuk mengubah sentimen. 

Jika pasar berhasil menahan tekanan lebih lama, konsolidasi dapat menjadi fondasi menuju pemulihan bertahap. Namun jika tekanan dari kondisi makro kembali meningkat, area batas bawah $90,000 dapat kembali diuji.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • ETF Bitwise XRP Mendekati $22 Juta dalam Volume Awal karena Dana Ini Mencatatkan Salah Satu Pembukaan Terkuat Tahun Ini
  • AI Prediksi Bitcoin Bisa Turun ke Level Ini dalam Waktu Dekat
  • Bitcoin Sentuh US$ 88.500, Tapi Justru Muncul Sinyal Awal Bull Market Baru
  • Bitmine Membeli 17.242 ETH Mendekati Titik Terendah Pasar karena “Tekanan Tajam” Menghantam Likuiditas
  • Cardano Incar $0,30 sebagai Support Utama di Tengah Penurunan Pasar

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme