Jakarta – Memasuki Desember 2025, pasar kripto kembali menyoroti pola historis yang kerap muncul di pertengahan bulan: “December Pivot”, yakni momen ketika Bitcoin (BTC) sering mengalami pembalikan arah harga yang signifikan. Tahun ini, fenomena tersebut makin menarik perhatian karena Bitcoin masih berada dalam tren turun setelah sempat menembus level di atas USD 100.000.
Mengutip Coinmarketcap, Senin (1/12/2025), analis pasar menilai pola December Pivot bukan hanya mitos. Jejak historis menunjukkan Bitcoin sering mengalami perubahan momentum di pertengahan Desember. Analis @cryptoWZRD menegaskan, “Typically, $BTC pivots in December.”
Sejarah Pola Desember Bitcoin
- 2017: BTC menembus USD 19.000 sebelum terkoreksi tajam awal 2018.
- 2019: Turun ke USD 6.500, lalu pulih 10% jelang akhir tahun.
- 2022: Sempat menguat ke USD 17.800 pada 13 Desember di tengah bear market.
- 2024: BTC menyentuh puncak USD 106.000 sebelum melemah ke USD 93.383.
Volatilitas penutupan harga Desember juga tercatat tinggi, mulai dari kejatuhan ke USD 3.833 pada 2018 hingga lonjakan 54% pada 2020.
Bitcoin di Desember 2025
Saat ini Bitcoin bergerak di kisaran USD 90.000, tertekan oleh inflasi global, ketidakpastian regulasi, dan dampak halving April 2024. Meski demikian, akumulasi whale serta indikator on-chain menunjukkan tanda positif, sementara indeks Fear & Greed berada di zona netral.
Analis menilai pertengahan Desember dapat kembali menjadi titik perubahan, bergantung pada katalis seperti kebijakan The Fed atau rebalancing portofolio akhir tahun.
Namun, pasar diingatkan tetap waspada. Pada 2021, pola pembalikan justru berujung penurunan lanjutan 20%.
Trader disarankan mengawasi level support USD 85.000 dan resistance USD 95.000, dengan pesan kunci dari analis: “Patience Pays.”