Rasio gold-silver turun ke 62,35 pada 24 Desember 2025, level terendah sejak Juli 2014. Pergerakan ini menarik perhatian pelaku pasar karena sering dibaca sebagai sinyal perubahan kondisi finansial yang lebih luas.
Penurunan rasio terjadi setelah sempat menyentuh 106 pada akhir April 2025, menandakan pergeseran tajam di pasar logam mulia. Trader kini memantau apakah perubahan ini ikut memengaruhi pasar kripto, khususnya altcoin dan Bitcoin.
Mengapa Rasio Gold-Silver Jadi Perhatian Pasar
Rasio gold-silver membandingkan harga emas dan perak untuk membaca selera risiko investor. Saat rasio turun, perak biasanya menguat relatif terhadap emas, yang kerap dikaitkan dengan risk appetite yang meningkat.
Sejarah menunjukkan bahwa level rasio serendah ini pernah muncul pada 2014, yang kemudian diikuti perubahan perilaku investor lintas aset. Karena itu, pelaku pasar kripto mulai mencermati apakah pola serupa bisa terulang.
Implikasi ke Altcoin dan Bitcoin
Fokus utama pengamatan saat ini tertuju pada altcoin, yang sering lebih sensitif terhadap perubahan sentimen risiko.
Meski belum ada konfirmasi dampak langsung, peningkatan monitoring menunjukkan pasar bersikap lebih waspada.
Data terbaru menunjukkan Bitcoin diperdagangkan di sekitar AS $87.381, dengan kapitalisasi pasar sekitar AS $1,74 triliun. Dalam 24 jam terakhir, harga turun 1.01%, sementara pergerakan tujuh hari relatif datar.
Apa yang Perlu Diperhatikan Selanjutnya
Tim riset menilai pergeseran di logam mulia dapat mencerminkan tren ekonomi yang lebih besar, termasuk arah strategi institusi pada aset digital.
Namun, tanpa pernyataan resmi dari pelaku industri besar, dampaknya ke kripto masih bersifat indikatif, bukan konklusif.
Ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada respons altcoin dan stabilitas Bitcoin di tengah dinamika makro yang berubah. Kombinasi data lanjutan dan reaksi harga akan menjadi penentu apakah sinyal ini benar-benar berlanjut.