Harga AAVE berada di bawah tekanan kuat dalam sepekan terakhir. Token DeFi ini tercatat turun lebih dari 18% secara mingguan, seiring meningkatnya ketidakpastian terkait konflik governance di internal DAO Aave.
Namun di balik sentimen negatif tersebut, data on-chain justru menunjukkan pergerakan yang berlawanan dari investor besar.
Saat tekanan jual meningkat dan suplai AAVE mengalir ke exchange, kelompok whale dan wallet besar tercatat melakukan akumulasi signifikan dengan nilai total sekitar US$8 Juta ataulebih dari Rp130 miliar.
Konflik Governance Tekan AAVE, Tekanan Jual Meningkat
Pelemahan harga AAVE tidak terjadi tanpa sebab. Konflik governance yang mencuat dalam beberapa pekan terakhir memicu kekhawatiran pasar terkait arah pengelolaan DAO, termasuk isu kontrol dan aliran pendapatan protokol.
Sejak 16 Desember, atau bertepatan dengan munculnya proposal kontroversial yang dikenal sebagai Poison Pill, jumlah AAVE yang tersimpan di exchange meningkat tajam.
Suplai di exchange naik dari sekitar 1,22 juta token menjadi mendekati 1,42 juta token, atau melonjak sekitar 16% hanya dalam waktu sedikit lebih dari satu minggu.
Kenaikan exchange balance ini umumnya dibaca sebagai sinyal meningkatnya potensi tekanan jual. Pergerakan harga AAVE yang melemah hampir 18% dalam periode yang sama memperkuat sentimen tersebut.