Grayscale Research menilai Bitcoin tidak lagi bergerak mengikuti pola siklus empat tahunan yang selama ini diyakini banyak pelaku pasar.
Menurut mereka, struktur pasar kripto saat ini sudah berubah dan membuka peluang Bitcoin mencetak harga tertinggi baru pada 2026.
Pandangan ini muncul di tengah tekanan harga Bitcoin yang sempat turun lebih dari 30% dari puncaknya di Oktober, sebuah koreksi yang sering memicu kekhawatiran siklus bearish jangka panjang.
Apa Itu Teori Siklus 4 Tahun Bitcoin?
Teori siklus empat tahun berangkat dari pola historis Bitcoin yang naik tajam setelah halving, lalu mengalami koreksi besar sebelum siklus berikutnya dimulai.
Dalam teori ini, penurunan tajam dianggap sebagai sinyal akhir bull market.
Namun Grayscale menilai pola tersebut tidak lagi sepenuhnya relevan dengan kondisi saat ini. Koreksi harga, menurut mereka, justru merupakan bagian normal dari fase naik yang lebih besar.
Sebagai pembanding, Grayscale mencatat bahwa penurunan 25% atau lebih sering terjadi bahkan di tengah bull market, dan tidak selalu menandakan perubahan tren jangka panjang.
Kenapa Siklus Bitcoin Dinilai Sudah Berubah?
Grayscale menjelaskan bahwa komposisi pelaku pasar Bitcoin kini sangat berbeda dibanding siklus sebelumnya.
Jika dulu pergerakan harga banyak digerakkan investor ritel, kini institusi memegang peran jauh lebih besar.
Dana institusional kini mengalir lewat produk keuangan terstruktur dan neraca perusahaan, bukan sekadar transaksi spot harian.
Hal ini membuat pergerakan harga Bitcoin lebih stabil, tidak terlalu parabolik, dan cenderung membentuk fase naik yang lebih panjang.
Selain itu, lingkungan makro juga dinilai masih mendukung. Potensi penurunan suku bunga, kebijakan yang lebih ramah terhadap aset digital, serta perkembangan regulasi di Amerika Serikat menjadi faktor tambahan yang memperkuat narasi tersebut.
Koreksi Harga Bukan Akhir, Tapi Bagian dari Proses
Grayscale menekankan bahwa turunnya harga Bitcoin bukan tanda melemahnya fundamental.
Aktivitas on-chain, pertumbuhan adopsi, hingga penggunaan aset digital di sektor keuangan justru terus berkembang.
Pandangan ini juga sejalan dengan sejumlah analis yang melihat ketidaksesuaian antara harga dan kondisi fundamental.
Menurut mereka, tekanan harga saat ini lebih disebabkan oleh sentimen jangka pendek dan rotasi aset, bukan penurunan kualitas jaringan.
Dengan kata lain, pasar sedang mengalami fase penyesuaian, bukan kehancuran.