Pergerakan pasar kripto sepanjang tahun 2025 menunjukkan satu pola yang konsisten, yakni kegagalan altcoin dalam melepaskan diri dari bayang-bayang Bitcoin (BTC). Ketika aset utama itu terkoreksi, pasar altcoin mengalami tekanan yang jauh lebih dalam.
Berdasarkan data dari TradingView, Bitcoin mencatat penurunan sekitar 7 persen secara year-to-date, dipicu oleh gejolak pasar pada awal Oktober. Namun, dampaknya terhadap altcoin jauh lebih besar. Kapitalisasi pasar altcoin anjlok lebih dari 46 persen dari puncaknya pada 2025, mencerminkan lemahnya minat spekulatif yang sebelumnya menjadi penggerak utama sektor ini.
Di tengah koreksi luas tersebut, hanya segelintir altcoin yang mampu menonjol. XRP, Zcash dan Algorand muncul sebagai pengecualian karena didorong oleh faktor fundamental yang jelas, bukan sekedar narasi.
XRP mendapat dorongan kuat dari kejelasan regulasi setelah sengketa panjang antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika mencapai penyelesaian. Kepastian hukum ini membuka pintu bagi masuknya investor institusional dan mendorong peluncuran produk investasi teregulasi, termasuk ETF XRP di sejumlah yuridiksi.
Dampaknya terlihat jelas pada pertengahan tahun, ketika XRP melonjak lebih dari 35 persen pada Juli dan mencapai level tertinggi tahunan di sekitar US$ 3,60. Lonjakan tersebut mencerminkan perubahan persepsi pasar terhadap XRP sebagai aset yang kini dapat dinilai, diaudit dan diintegrasikan ke dalam sistem keuangan tradisional.
Zcash di sisi lain, diuntungkan oleh kembalinya perhatian pasar terhadap isu privasi. Pengetatan aturan KYC/AML dan meningkatnya pengawasan transaksi global membuat sebagian pengguna kembali mencari aset dengan fitur privasi bawaan. Permintaan ini tercermin dari lonjakan aktivitas transaksi terlindungi serta kenaikan tajam harga ZEC, yang melonjak lebih dari 12 kali lipat dari titik terendah tahunannya sebelum terkoreksi.
Algorand mengikuti jalur yang berbeda. Minat terhadap token ini tumbuh seiring perkembangan proyek tokenisasi aset dunia nyata. Kemitraan dengan perusahaan energi dan inisiatif tokenisasi infrastruktur memberi Algorand narasi utilitas yang lebih konkret. Meski kenaikan harganya relatif terbatas dibandingkan lonjakan Zcash, pertumbuhan staking dan aktivitas pengembang menunjukkan fondasi jangka panjang yang mulai terbentuk.
Namun secara keseluruhan, 2025 bukanlah tahun kebangkitan altcoin. Masuknya modal institusional dan peningkatan pengawasan regulasi justru mempersempit ruang bagi proyek yang hanya mengandalkan cerita tanpa model bisnis yang jelas. Bitcoin mempertahankan dominasinya karena likuiditas dan kedalaman pasarnya, sementara altcoin harus bersaing ketat untuk membuktikan relevansi.
Memasuki 2026, proyeksi pun cenderung berhati-hati. Model AI DeepSeek memperkirakan pertumbuhan terbatas untuk aset besar seperti Solana, XRP dan Sui pada kuartal awal tahun depan. Tekanan teknikal, pelemahan sistem serta jadwal pembukaan token (unlock) menjadi faktor yang berpotensi menahan reli harga. Dalam banyak kasus, skenario dasar yang diproyeksikan adalah konsolidasi atau pemulihan terbatas, bukan awal dari bull run baru.