Di tengah lonjakan aktivitas jaringan Solana dan meningkatnya kepercayaan institusi global terhadap ekosistem blockchain, proyek Layer-2 Solaxy resmi memantapkan dirinya sebagai tulang punggung skalabilitas dan stabilitas untuk mendukung pertumbuhan pesat di ekosistem Solana.
Menurut keterangan resmi yang dilihat Coinvestasi, Solaxy dirancang sebagai co-processor Solana, sebuah mesin kedua yang mampu menangani beban jaringan Solana saat terjadi lonjakan lalu lintas akibat DEX, peluncuran meme coin, game, atau aplikasi DeFi.
Dengan pendekatan modular dan arsitektur yang ringan, Solaxy memungkinkan throughput yang lebih tinggi tanpa mengorbankan kecepatan dan efisiensi yang menjadi ciri khas Solana.
“Kami tidak ingin Solana hanya cepat, tapi juga stabil dan siap institusi. Solaxy dibangun untuk mencapai standar yang sama seperti sistem TradFi, di mana downtime bukanlah pilihan,” ujar juru bicara tim Solaxy.
Meningkatkan Standar Jaringan Solana
Solaxy saat ini memasuki fase pengembangan yang lebih matang dengan serangkaian pembaruan teknis yang signifikan. Salah satu peningkatan utama yang telah dilakukan adalah proses restart node yang kini berjalan lebih cepat. Pembaruan ini memungkinkan sinkronisasi jaringan berlangsung lebih efisien, yang sangat penting dalam menjaga kestabilan sistem saat terjadi gangguan atau lonjakan aktivitas.
Selain itu, tim pengembang juga telah mengoptimalkan proses rollup untuk meningkatkan kinerja transaksi, mengurangi beban jaringan, serta mendorong efisiensi gas fee, sebuah langkah penting untuk mendukung aktivitas skala besar seperti DEX, DeFi, maupun aplikasi on-chain lainnya.
Antarmuka pengguna Solaxy turut diperbarui agar lebih responsif dan siap digunakan dalam tahap produksi. Perbaikan terhadap bug dan peningkatan kenyamanan penggunaan menjadi prioritas dalam versi terbaru ini.
Solaxy juga telah membuka akses ke testnet secara publik. Melalui testnet ini, komunitas dan pengembang dapat menguji langsung kapabilitas jaringan serta mengeksplorasi bagaimana sistem bekerja secara teknis. Penjelajah blok juga telah tersedia untuk memudahkan pemantauan aktivitas jaringan secara real-time.
Adapun, cross-chain bridge milik Solaxy juga dijadwalkan akan tayang di testnet dalam waktu dekat, memperlihatkan bagaimana proyek ini mampu melakukan integrasi antarekosistem dengan mulus.
Token Penggerak Jaringan
Sebagai bagian dari ekosistem Solaxy, token native $SOLX memainkan peran penting dalam menjaga insentif dan operasional jaringan. Token ini juga telah tersedia dalam program presale publik yang mencatat total perolehan dana saat ini mencapai US$37 juta, dengan opsi partisipasi melalui berbagai aset kripto.
$SOLX dirancang untuk memiliki fungsi utilitas yang kuat. Salah satu peran utama token ini adalah sebagai gas fee dalam jaringan Layer-2 Solaxy. Artinya, semakin banyak pengguna dan aplikasi yang memanfaatkan jaringan ini, maka permintaan terhadap $SOLX akan meningkat secara organik.
Selain itu, $SOLX juga menawarkan potensi penghasilan pasif melalui program staking. Saat ini, tingkat imbal hasil tahunan (Annual Percentage Yield atau APY) yang ditawarkan mencapai 111%. Namun, APY tersebut bersifat fluktuatif dan akan menyesuaikan seiring bertambahnya jumlah token yang dikunci dalam pool staking.
Di samping fungsi teknis dan finansial, $SOLX juga memiliki peran dalam tata kelola proyek. Pemegang token diberikan hak suara untuk berpartisipasi dalam berbagai keputusan strategis yang akan membentuk masa depan ekosistem Solaxy. Mekanisme ini sejalan dengan semangat desentralisasi, dan diharapkan mampu membangun komunitas yang solid serta proaktif dalam mengembangkan jaringan.