Penulis keuangan Robert Kiyosaki telah membunyikan peringatan tentang potensi krisis ekonomi pada tahun 2025, menghubungkan tindakan pemeringkatan kredit terkini dan keputusan moneter AS yang sudah berlangsung lama dengan kelemahan keuangan yang mendasarinya.
Peringatan ini menyusul pemangkasan prospek utang negara AS oleh Moody’s Investors Service, yang menyoroti meningkatnya defisit anggaran dan munculnya kembali kekhawatiran tentang stabilitas sistem keuangan. Kiyosaki, yang terkenal lewat bukunya Rich Dad’s Prophecy terbitan tahun 2013, berpendapat bahwa kejadian terkini sejalan dengan prediksi yang dibuatnya lebih dari satu dekade lalu.
Penurunan Peringkat Moody’s Timbulkan Pertanyaan Mengenai Risiko Fiskal
Moody’s baru-baru ini menurunkan prospek utang pemerintah AS, dengan alasan meningkatnya defisit fiskal dan tantangan tata kelola. Kiyosaki menggambarkan penurunan peringkat tersebut sebagai peringatan bagi investor global, yang menyoroti apa yang ia lihat sebagai penggunaan dana pinjaman yang tidak bertanggung jawab oleh pemerintah AS.
Ia memperingatkan bahwa langkah-langkah ini dapat menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi, hilangnya lapangan kerja, dan kemungkinan kegagalan di pasar obligasi dan perumahan. Kiyosaki mencatat bahwa situasi saat ini menunjukkan adanya kesamaan dengan tekanan ekonomi yang terjadi sebelum Depresi Besar.
Pola Historis Menunjukkan Meningkatnya Risiko Talangan
Melihat ke belakang, Kiyosaki menunjuk pada pola penyelamatan besar-besaran yang membentuk lanskap keuangan AS. Ia mengutip penyelamatan Long Term Capital Management (LTCM) tahun 1998 dan respons global tahun 2008 terhadap bank-bank yang gagal sebagai contoh. Untuk tahun 2025, baik Kiyosaki maupun komentator Jim Rickards kini mengemukakan prospek bahwa bank-bank sentral sendiri mungkin memerlukan langkah-langkah penyelamatan jika risiko saat ini meningkat.
Rickards, yang telah lama bekerja sama dengan Kiyosaki, menunjuk pasar pinjaman mahasiswa AS senilai $1,6 triliun sebagai pemicu potensial kegagalan pasar yang lebih luas. Ia berpendapat bahwa meningkatnya utang mahasiswa dapat menyebabkan tekanan yang lebih luas di seluruh sektor keuangan.