Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Jeffrey Huang Rugi Rp160 M, Apa Pelajaran Kita?

Posted on May 29, 2025

FOMO Bisa Bahaya? Nih, Kisah Nyata yang Bikin Merinding!

Lagi ramai cuan dari NFT? Tapi tahu nggak, ada whale besar yang justru boncos miliaran dan bukan sembarang orang. Jeffrey Huang, salah satu tokoh paling disegani di dunia NFT, baru saja merugi lebih dari Rp160 miliar! Padahal dia dikenal sebagai kolektor kelas kakap dan punya pengaruh besar di komunitas kripto. Kok bisa sampai segitunya?

Cerita ini bukan cuma soal rugi besar. Ini tentang bagaimana hype bisa menjebak, bahkan buat investor paling berpengalaman sekalipun. Kalau kamu ikut-ikutan tren tanpa strategi jelas, bukan nggak mungkin bakal bernasib sama. Makanya, penting banget buat kamu memahami lebih dulu strategi investasi kripto yang tepat, supaya keputusan investasimu nggak cuma ikut-ikutan tren tapi benar-benar berdasarkan perhitungan yang solid.

Dunia kripto memang penuh janji manis dan peluang besar. Tapi kasus Jeffrey Huang jadi pengingat bahwa pasar ini juga bisa brutal dan penuh jebakan. Reputasi, strategi, dan psikologi pasar semua berperan besar dalam menentukan apakah kamu cuan atau tumbang.

Yuk, kita bongkar semua sisi gelap dari kisah rugi ratusan miliar ini dan cari tahu apa saja pelajaran penting yang bisa kamu bawa pulang sebelum terlambat.
Kisah ini bisa jadi wake-up call buat kamu yang lagi FOMO tanpa strategi.

Siapa Jeffrey Huang alias Machi Big Brother?

Sebelum kamu menilai, penting untuk tahu siapa sosok ini sebenarnya. Jeffrey Huang, yang lebih dikenal dengan nama Machi Big Brother di dunia kripto, adalah seorang pengusaha teknologi dan mantan rapper asal Taiwan-Amerika. Dia memulai kariernya di industri musik, namun kemudian bertransformasi menjadi salah satu whale terbesar di ekosistem NFT.

Huang dikenal sebagai kolektor besar Bored Ape Yacht Club (BAYC) dan berbagai NFT blue-chip lainnya. Lewat akun Twitter @machibigbrother, dia membangun reputasi sebagai influencer kripto dengan portfolio bernilai jutaan dollar. Dia juga mendirikan beberapa perusahaan teknologi dan platform kripto, termasuk Formosa Financial yang nantinya menjadi sumber kontroversi.

Popularitas Huang di komunitas kripto mencapai puncaknya ketika dia aktif membeli dan mempromosikan berbagai proyek NFT. Banyak investor kecil yang mengikuti jejaknya, menganggap setiap langkahnya sebagai sinyal bullish untuk pasar. Namun seperti yang akan kita lihat, popularitas nggak selalu jadi jaminan keputusan tepat dalam dunia kripto yang volatil ini.

Kronologi Kerugian Rp160 M: Gagal Cuan di NFT?

Data dari berbagai platform tracking menunjukkan bahwa Jeffrey Huang mengalami kerugian realized yang sangat signifikan dalam investasi NFT-nya. Huang memiliki kerugian NFT terealisasi lebih dari $11 juta pada akhir November 2023, yang setara dengan sekitar Rp170 miliar dengan kurs saat itu.

Kerugian terbesar terjadi ketika Huang mencoba untuk farming token BLUR dengan menggunakan koleksi NFT-nya sebagai collateral. NFT whale Machi Big Brother mengalami kerugian sebesar 2,400 ETH ($4.2 juta) sebagai bagian dari upayanya untuk farming token Blur. Strategi ini backfire karena dia harus menjual NFT-nya di harga yang jauh lebih rendah dari harga belinya ketika pasar sedang bearish.

Yang membuat situasi ini semakin buruk adalah timing yang tidak tepat. Huang melakukan liquidasi besar-besaran pada saat floor price BAYC dan NFT blue-chip lainnya sedang turun drastis. Dia terpaksa melepas lebih dari 1.000 NFT dalam waktu singkat, termasuk koleksi populer seperti BAYC, Mutant Ape Yacht Club (MAYC), dan Azuki dengan harga yang jauh di bawah nilai belinya.

Ini jadi sinyal besar bahwa bahkan whale dengan pengalaman dan koneksi terbaik pun bisa salah langkah ketika menghadapi tekanan pasar dan keputusan investasi yang buruk. Tapi yang bikin heboh bukan cuma kerugiannya, melainkan juga kontroversi yang mengikutinya.

Kontroversi dengan ZachXBT: Reputasi Taruhannya

Reputasi Jeffrey Huang mulai goyah ketika dia terlibat sengketa hukum dengan ZachXBT, seorang investigator on-chain terkenal. Pada Juni 2023, Huang mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap ZachXBT terkait artikel berjudul “22,000 ETH Embezzled and Over Ten Projects Failed: The Story of Machi Big Brother (Jeff Huang)” yang diterbitkan setahun sebelumnya.

Artikel ZachXBT menuduh Huang melakukan embezzlement atau penggelapan dana sebesar 22,000 ETH dari platform Formosa Financial dan berbagai proyek kripto lainnya. Tuduhan ini sangat serius dan langsung membuat komunitas kripto terpolarisasi ada yang mendukung Huang, tapi ada juga yang mulai meragukan integritasnya.

Namun plot twist terjadi beberapa bulan kemudian. Jeffrey Huang mencabut gugatan pencemaran nama baiknya terhadap investigator kripto pseudonim ZachXBT pada September 2023. Keputusan ini diumumkan melalui tweet yang dirilis secara bersamaan oleh kedua belah pihak.

Pencabutan gugatan ini malah menambah spekulasi di komunitas. Banyak yang menafsirkannya sebagai tanda bahwa tuduhan ZachXBT mungkin memiliki dasar yang kuat, meski Huang menyatakan bahwa “jalur hukum bukan jalan yang tepat.” Kasus ini jadi pelajaran penting buat kamu di kripto, reputasi itu aset yang sangat berharga dan sekali rusak, susah untuk diperbaiki kembali.

Diversifikasi Aneh: Dari NFT ke Properti Mewah

Uniknya, setelah mengalami kerugian besar di NFT dan tengah bergulat dengan kontroversi reputasi, Jeffrey Huang malah membuat langkah yang mengejutkan banyak orang. Dia membeli mansion mewah senilai sekitar $25 juta (Rp380 miliar) di Hollywood Hills. Pembelian ini dilakukan pada periode yang hampir bersamaan dengan penjualan massal NFT-nya.

Banyak pengamat yang melihat ini sebagai bentuk “exit quietly” dari dunia kripto. Dengan mengkonversi aset digitalnya menjadi real estate mewah, Huang seolah-olah ingin menjauh dari volatilitas pasar kripto yang telah membuatnya rugi besar. Namun bisa juga dilihat sebagai upaya diversifikasi aset yang ekstrem dari aset digital berisiko tinggi ke aset fisik yang lebih stabil.

Keputusan ini sebenarnya menunjukkan prinsip investasi yang sehat, meski dengan cara yang agak ekstrem. Buat kamu yang terjun di kripto, ini bisa jadi contoh bahwa jangan cuma pegang aset digital—akamu juga butuh kombinasi aset riil seperti properti dan emas. Ini bagian dari strategi diversifikasi aset kripto yang bisa bantu jaga kestabilan portofoliomu.

Meski begitu, timing dan cara Huang melakukan diversifikasi ini tetap kontroversial. Banyak yang melihat pembelian mansion tersebut sebagai tanda bahwa dia sudah tidak percaya lagi dengan masa depan NFT dan kripto, setidaknya dalam jangka pendek. Jadi apa pelajaran utamanya buat kamu yang masih aktif di space ini?

“Jangan cuma pegang kripto doang. Huang aja akhirnya beli properti. Artinya, aset riil itu tetap penting.”

5 Pelajaran Penting dari Rugi Ratusan Miliar

Kisah kerugian Jeffrey Huang memberikan pelajaran berharga yang bisa kamu aplikasikan dalam perjalanan investasi kripto. Berikut adalah lima poin penting yang harus kamu perhatikan:

1. Jangan FOMO buta terhadap hype pasar. 

Market NFT memang dikenal punya likuiditas rendah dan dibanjiri hype, hal ini sering jadi jebakan bagi investor baru yang belum paham cara kerja pasar NFT. Ketika pasar sedang bullish, semua orang merasa seperti genius, tapi ketika bear market datang, banyak yang terjebak dengan aset illiquid yang sulit dijual. Huang terjebak dalam siklus ini ketika mencoba farming BLUR token dengan menggunakan NFT sebagai collateral.

2. Reputasi itu segalanya dalam dunia kripto. 

Sekali tercoreng, trust dari komunitas susah untuk kembali. Kontroversi dengan ZachXBT membuktikan bahwa reputasi yang dibangun bertahun-tahun bisa hancur dalam hitungan bulan. Di dunia yang heavily rely on social proof seperti kripto, reputasi adalah aset yang paling berharga.

3. Selalu punya exit strategy yang jelas. 

Huang terpaksa melakukan fire sale ketika terdesak, sehingga menjual asetnya jauh di bawah harga yang seharusnya. Makanya, sejak awal kamu perlu punya strategi exit yang tepat agar bisa keluar pasar dengan aman dan tetap memaksimalkan cuan.

4. Diversifikasi adalah kunci untuk wealth preservation. 

Meski cara Huang melakukan diversifikasi kontroversial, prinsipnya tetap benar. Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang, apalagi di aset yang sangat volatile seperti NFT. Kombinasikan investasi digital dengan aset tradisional untuk mengurangi risiko overall portfolio.

5. Evaluasi terus portofolio dan strategi investasi. 

Bahkan whale sekaliber Huang pun bisa salah dalam mengambil keputusan. Pasar kripto bergerak sangat cepat, dan strategi yang berhasil kemarin belum tentu cocok untuk kondisi hari ini. Lakukan review berkala dan jangan ragu untuk pivot jika diperlukan.

Terus, kalau kamu mau belajar lebih aman dan menghindari jebakan serupa, ada beberapa tips praktis yang bisa kamu terapkan.

Tips buat Kamu agar Tidak Jadi Korban Hype

Untuk menghindari nasib serupa dengan Jeffrey Huang, kamu perlu menerapkan pendekatan yang lebih sistematis dan disiplin dalam berinvestasi kripto. Berikut adalah panduan praktis yang bisa kamu ikuti:

1. Ikuti data, bukan emosi. 

Jangan terbawa sentiment FOMO atau FUD yang sering mendominasi social media kripto. Pelajari fundamental analysis untuk token dan NFT, perhatikan metrics seperti volume trading, holder distribution, dan utility dari proyek tersebut. Tools seperti Dune Analytics, Nansen, atau DeFiPulse bisa membantu kamu menganalisis data on-chain secara objektif.

2. Selalu cek reputasi tokoh atau influencer sebelum ikut proyek yang mereka promosikan. 

Jangan langsung percaya hanya karena seseorang punya follower banyak atau portfolio yang terlihat besar. Lakukan dulu due diligence terhadap influencer kripto biar kamu bisa menghindari jebakan exit scam dan tetap menjaga keamanan asetmu.

3. Perhatikan volume dan holder distribution saat invest di token atau NFT. 

Aset dengan volume rendah dan holder yang terkonsentrasi di beberapa wallet besar sangat rentan terhadap manipulasi harga. Pilih proyek yang memiliki distribusi holder yang sehat dan volume trading yang konsisten.

4. Jangan asal ikut tren di Twitter atau grup Telegram. 

Banyak “alpha” yang dibagikan di social media sebenarnya adalah shilling terselubung. Lakukan riset independen dan jangan terburu-buru masuk hanya karena melihat orang lain profit. Remember, yang kamu lihat di social media belum tentu gambaran lengkap dari situasi sebenarnya.

5. Gunakan platform terpercaya dan investasikan waktu untuk edukasi yang kuat. 

Pilih exchange dan wallet yang sudah teruji keamanannya. Ikuti course, baca whitepaper, dan bergabung dengan komunitas yang fokus pada edukasi daripada hype. Investasi terbaik adalah investasi pada pengetahuan diri sendiri.

Dengan menerapkan tips-tips ini secara konsisten, kamu bisa mengurangi risiko terjebak dalam siklus hype yang merugikan seperti yang dialami Jeffrey Huang.

Kesimpulan: Hype Boleh, Tapi Akal Harus Jalan

Jeffrey Huang pernah jadi ikon NFT dengan portfolio jutaan dollar dan influence yang luar biasa di komunitas kripto. Namun kisahnya juga menjadi pengingat yang sangat valuable bahwa sebesar apa pun aset yang kamu miliki, kalau strategi dan decision making-nya salah risikonya tetap nyata dan bisa berujung pada kerugian yang fantastis.

Kasus Huang menunjukkan bahwa dunia kripto tidak mengenal status atau reputasi. Pasar yang volatile dan sentiment-driven bisa membuat siapa saja, bahkan whale terbesar sekalipun, mengalami kerugian signifikan dalam waktu singkat. Yang membuat kasusnya lebih kompleks adalah bagaimana reputasi dan kontroversi ikut memperparah situasi finansialnya.

Namun dari kerugian Rp160 miliar ini, ada pelajaran berharga yang bisa kamu ambil. Pentingnya risk management, diversifikasi yang tepat, exit strategy yang jelas, dan yang terpenting jangan pernah investasi berdasarkan emosi atau FOMO semata. Data dan analisis yang solid harus menjadi dasar setiap keputusan investasi.

Jadikan kisah Jeffrey Huang sebagai case study untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijak. Kripto dan NFT memang menawarkan potensi return yang menggiurkan, tapi jangan sampai terbawa hype hingga melupakan prinsip-prinsip dasar investasi yang sehat.
Remember, goal kamu bukan hanya untuk cuan dalam jangka pendek, tapi untuk membangun wealth yang sustainable dalam jangka panjang.

Dan seperti pepatah lama di dunia investasi bilang: “Jangan taruh semua telur di satu keranjang”  bahkan jika keranjangnya bernama NFT.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • JPMorgan dan Bank Spanyol Perkuat Langkah ke Dunia Kripto, Sediakan Layanan Pinjaman dan Platform Perdagangan
  • Dogecoin Turun 22% dalam Sepekan, TRX Berpotensi Geser Posisi sebagai Kripto Terbesar ke-8
  • Harga Bitcoin dan Kripto Utama Kembali Menguat, Standard Chartered Prediksi BTC Bisa Tembus USD 500.000
  • Vanadi Coffee Pertimbangkan Investasi USD 1,1 Miliar ke Bitcoin, Siap Jadi Perusahaan Berbasis Kripto
  • Bursa Kripto Gemini Ajukan IPO Secara Rahasia, Tandai Kebangkitan Industri Aset Digital

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme