
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencatat penguatan signifikan sepanjang Mei 2025. Hingga pukul 09.15 WIB hari ini, rupiah menguat sebesar 1,84% sejak awal bulan, menempatkannya sebagai mata uang dengan kinerja terbaik di kawasan Asia. Rupiah tercatat berada di level Rp16.295 per dolar AS, atau naik 305 poin dari posisi awal Mei.
Mata uang Asia lainnya juga menunjukkan penguatan. Dolar Singapura naik 1,39% menjadi 1,2884 per dolar AS, sementara yuan China menguat 1,19% ke posisi 7,1852 per dolar AS. Sebaliknya, yen Jepang justru melemah 0,63% ke level 143,97 per dolar AS.
Penguatan rupiah dan mata uang Asia lainnya terjadi di tengah pelemahan Indeks Dolar AS (DXY), yang sempat naik lebih dari 2% pada pertengahan Mei, namun kini kembali ke level akhir April di posisi 99,47.
Market Strategist DBS Bank, Wei Liang, menjelaskan bahwa aliran modal dari aset dolar AS ke Asia turut mendorong penguatan mata uang kawasan. “Di sisi lain, investor juga mencermati kebijakan fiskal dan perdagangan AS yang cenderung memberi kelonggaran pajak,” ujarnya kepada Reuters.
Analis di BNP Paribas menambahkan, penguatan mata uang Asia turut dipengaruhi oleh meredanya ketegangan dagang antara China dan AS.
Sebelumnya, analis memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat hingga menembus Rp16.000 per dolar AS. Sentimen positif ini diperkuat oleh langkah Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan menjadi 5,50%.