CEO Uber mengungkapkan studi penggunaan stablecoin demi efisiensi transaksi internasional.
Stabilitas Stablecoin Menjadi Solusi Efisiensi Bagi Uber
Uber bergerak menuju inovasi besar dengan menjajaki pemanfaatan stablecoin sebagai alat pembayaran lintas negara. CEO Uber, Dara Khosrowshahi, menyatakan perusahaan sedang menjalankan studi mendalam terkait implementasi stablecoin sebagai strategi pemangkasan biaya operasional transfer uang global. Keputusan ini dapat memberikan dampak signifikan pada efisiensi pembayaran internasional khususnya di sektor transportasi digital yang memiliki volume transaksi tinggi. Keberanian Uber mengkaji stablecoin menandakan respons adaptif terhadap tuntutan efisiensi dan perkembangan teknologi blockchain di pasar global.
Analisis Internal Uber Temukan Potensi Penghematan Biaya Signifikan
Analisis internal Uber mendapati penggunaan stablecoin, seperti USDT dan USDC, mampu memangkas biaya pengiriman uang lintas negara hingga 60 persen dibandingkan metode konvensional, menurut data yang dirangkum CoinDesk pada Februari 2024. Rata-rata biaya remitansi global mencapai sekitar 6,2 persen per transaksi (data World Bank), sedangkan stablecoin hanya memerlukan fee kurang dari 1 persen. Volume harian stablecoin sendiri melampaui US$100 miliar pada awal 2024 (Bloomberg), menandakan adopsi dan likuiditas tinggi serta keandalan platform blockchain untuk transaksi internasional. Meskipun Uber belum menetapkan jadwal integrasi stablecoin, langkah strategis ini mendapat perhatian luas dari investor dan pelaku pasar ride-hailing global.
Sinyal Positif untuk Akselerasi Blockchain di Ekosistem Ride-Hailing
Minat Uber terhadap stablecoin tidak terlepas dari tren global adopsi blockchain yang semakin luas untuk memperbaiki efisiensi sistem pembayaran. Stabilitas nilai stablecoin, seperti USDC yang dipatok pada dolar AS, menjadi daya tarik utama bagi korporasi besar yang mengutamakan prediksi biaya serta kelancaran transaksi. Langkah Uber diperkirakan dapat mendorong pemain ride-hailing lain untuk mulai mengeksplorasi solusi blockchain dalam optimalisasi cash flow dan operasional global. Fenomena ini menegaskan peran stablecoin sebagai pionir dalam transformasi sistem pembayaran internasional, sebagaimana telah dilaporkan Reuters terkait meningkatnya penggunaan aset kripto stabil di industri keuangan.
Uber menyadari pentingnya efisiensi dan keamanan dalam lahirnya ekonomi digital baru. Adopsi stablecoin di sektor transportasi daring dapat menjadi katalis perubahan signifikan, tidak hanya untuk korporasi, tetapi juga konsumen dan mitra pengemudi yang mengandalkan kecepatan serta biaya transfer rendah dalam ekosistem pembayaran global.