Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Data Inflasi hingga Suku Bunga The Fed Bayangi Harga Bitcoin

Posted on June 9, 2025

Liputan6.com, Jakarta – Harga Bitcoin pada awal Juni 2025 masih bergerak stagnan di kisaran USD104.000 hingga USD 106.000, atau sekitar Rp1,69 miliar hingga Rp1,72 miliar.

Akan tetapi, harga Bitcoin berhasil mencatatkan tonggak sejarah dengan mempertahankan level di atas USD 100.000 selama 27 hari berturut-turut, periode terpanjang sejak pertama kali menembus angka enam digit pada Januari 2025.

Analyst Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menilai, pergerakan sideways ini merupakan bagian dari siklus pasar yang normal. Ia menjelaskan, banyak investor jangka panjang kini merealisasikan keuntungan setelah bertahun-tahun memegang Bitcoin yang dulunya dibeli di harga rendah.

“Pergerakan saat ini didorong oleh aksi ambil untung dari para pemegang lama. Namun pasar masih menunjukkan kekuatan karena tidak ada tekanan makroekonomi besar yang menekan harga lebih dalam,” kata Fyqieh, seperti dikutip dari keterangan resmi, Minggu (8/6/2025).

Selama Bitcoin mampu bertahan di atas zona USD 104.000–USD 105.000, kondisi ini bisa dianggap sebagai fase konsolidasi yang sehat sebelum mencoba menembus resistance di USD 107.500. Area USD 107.500 disebut Fyqieh sebagai titik penting yang dapat membuka peluang menuju rekor harga baru.

Namun, hingga kini belum ada katalis ekonomi besar yang mampu mendorong volatilitas signifikan di pasar kripto. Salah satu faktor yang membantu menahan tekanan jual adalah arus masuk ke ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat.

Pada 3 Juni, tercatat arus masuk bersih sebesar USD 375,1 juta, menghentikan tren arus keluar selama tiga hari sebelumnya. Meskipun demikian, sentimen terhadap kebijakan perdagangan mantan Presiden AS Donald Trump dan ketidakpastian arah suku bunga The Fed sempat membebani permintaan ETF.

Investor tetap berhati-hati menjelang pembicaraan dagang AS-China dan rilis laporan ketenagakerjaan AS.

Fokus Pasar pada Inflasi dan Suku Bunga The Fed
Data ekonomi yang akan menjadi perhatian selanjutnya adalah laporan inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Mei yang akan dirilis pada 11 Juni.

Perkiraan dari Federal Reserve Atlanta menunjukkan inflasi bulanan sebesar 0,12%, atau 0,23% jika tidak termasuk makanan dan energi. Angka ini sejalan dengan laporan inflasi bulan April. Namun, angka-angka tersebut belum memperhitungkan potensi dampak dari tarif baru yang mulai diberlakukan.

“Banyak perusahaan besar, seperti produsen mobil dan pengecer, belum menyesuaikan harga mereka, sehingga dampaknya mungkin belum tercermin dalam CPI Mei. Kenaikan harga kemungkinan baru akan terlihat di laporan CPI bulan Juni atau Juli,” ujar dia.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Gambit Bitcoin Metaplanet Menaikkan Saham 22% di Perdagangan Tokyo
  • Nasdaq Usulkan Perluasan Indeks Kripto dengan XRP, Solana, Cardano, dan Stellar Lumens
  • Bitcoin Siap Bergerak Besar Saat Para Investor Bersatu Kembali Menjelang Data Inflasi
  • Michael Saylor Beri Petunjuk Pembelian Bitcoin Besar-besaran Setelah Kenaikan $1 Miliar
  • Harga Bitcoin akan mengalami ‘koreksi jangka pendek’ sebelum mencapai $140K

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme