Perusahaan penyimpan Bitcoin, Nakamoto Holdings, berhasil mengumpulkan dana sebesar USD 51,5 juta (sekitar Rp 840 miliar) melalui skema private placement in public equity (PIPE) bersama mitra merger mereka, KindlyMD. Pendanaan ini dilakukan dalam waktu kurang dari 72 jam—menandakan tingginya minat investor terhadap strategi perusahaan dalam mengakumulasi Bitcoin sebagai aset cadangan utama.
Pendiri Nakamoto, David Bailey, yang juga merupakan penasihat kripto Presiden AS Donald Trump, menegaskan bahwa strategi mereka adalah “menggalang dana sebanyak mungkin untuk membeli Bitcoin sebanyak mungkin.”
Total pendanaan KindlyMD kini mencapai USD 563 juta, dan bisa meningkat hingga USD 763 juta jika termasuk obligasi konversi. Dana dari putaran ini akan difokuskan untuk membeli Bitcoin, serta mendukung operasional dan kebutuhan korporasi lainnya.
Merger antara Nakamoto Holdings dan KindlyMD diproyeksikan rampung pada kuartal ketiga 2025, dengan saham entitas gabungan akan diperdagangkan di Nasdaq dengan kode NAKA. Uniknya, merger ini menyatukan dunia kripto dan layanan kesehatan, menciptakan model bisnis inovatif yang belum banyak dijajal.
Namun, tren perusahaan menyimpan Bitcoin sebagai aset cadangan tak lepas dari risiko. Menurut data BitcoinTreasuries.NET, 27 organisasi baru menambahkan BTC ke dalam neraca mereka bulan lalu. Meski demikian, analis memperingatkan potensi risiko likuidasi jika harga Bitcoin jatuh di bawah USD 90.000, yang bisa mengguncang kepercayaan pasar kripto global.
Dengan merger dan strategi jangka panjang yang agresif terhadap Bitcoin, Nakamoto Holdings kini menjadi salah satu aktor utama dalam tren adopsi kripto oleh korporasi.