
Bitcoin (BTC) menunjukkan pergerakan harga yang relatif stabil dalam sepekan terakhir, meski pasar berjangka mencatat lonjakan dominasi likuidasi posisi panjang dari 0% menjadi lebih dari 10%. Analis Axel Adler Jr. dari CryptoQuant menilai kondisi ini menunjukkan tekanan pada trader bullish, namun harga Bitcoin tetap bertahan di kisaran $103.000 hingga $106.000 sebelum akhirnya mengalami penurunan.
Data dari Santiment mengungkapkan tren akumulasi oleh dompet besar (memiliki lebih dari 10 BTC) yang meningkat sebanyak 231 alamat dalam 10 hari terakhir, sementara dompet kecil menurun sebanyak 37.465. Hal ini menggambarkan optimisme dari pemegang besar dan penurunan minat dari investor ritel.
Penurunan harga Bitcoin sebesar 3,2% dalam 48 jam terakhir dipicu oleh ketegangan geopolitik, khususnya serangan militer AS terhadap Iran, yang menimbulkan kecemasan di pasar global. Meskipun Bitcoin sering dianggap aset safe haven, harga tetap rentan terhadap peristiwa eksternal dalam jangka pendek.
Meski menghadapi tekanan likuidasi dan ketidakpastian geopolitik, Bitcoin masih menunjukkan kekuatan fundamental melalui akumulasi oleh dompet besar dan ketahanan harga, menandakan potensi pemulihan. Namun, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas yang mungkin terjadi.