Washington, 27 Juni 2025 — Badan Keuangan Perumahan Federal Amerika Serikat (FHFA) mengumumkan kebijakan baru yang memungkinkan kepemilikan aset kripto dihitung sebagai bagian dari penilaian risiko hipotek. Arahan ini disampaikan Direktur FHFA, William J. Pulte, pada 25 Juni 2025 dan menginstruksikan raksasa hipotek Fannie Mae dan Freddie Mac untuk mengembangkan proposal terkait.
Kebijakan ini menandai pergeseran besar dalam sistem pembiayaan rumah tangga di AS, di mana sebelumnya aset digital hanya dihitung jika telah dikonversi ke dolar AS. Kini, kripto yang terverifikasi di bursa resmi AS dapat dipertimbangkan sebagai cadangan aset saat pengajuan hipotek.
Meskipun disambut sebagai bentuk inklusi keuangan yang lebih luas, kebijakan ini menuai kritik, terutama karena tidak mencakup aset kripto yang disimpan secara pribadi (self-custody). Hal ini dianggap dapat mengecualikan pengguna yang lebih mengedepankan prinsip desentralisasi.
Kontroversi juga muncul terkait potensi konflik kepentingan, karena pasangan Direktur FHFA William Pulte dilaporkan memiliki Bitcoin senilai antara USD 500.000 hingga USD 1 juta. Meski belum ada tuduhan pelanggaran, hal ini memicu sorotan dari sejumlah pihak.
Langkah ini mengikuti tren yang semakin luas, di mana institusi keuangan besar mulai mengadopsi aset digital. JPMorgan Chase telah menerima ETF Bitcoin sebagai agunan pinjaman, sementara Anchorage Digital dan BlackRock juga mulai menerima kripto seperti Ethereum dan Solana sebagai jaminan dalam transaksi institusional.
Dengan kebijakan baru FHFA ini, hipotek berbasis kripto berpotensi menjadi standar baru, membuka jalan bagi lebih banyak pemilik aset digital untuk mendapatkan akses pembiayaan perumahan di Amerika Serikat.