Strategy, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy, kembali menegaskan posisinya sebagai perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia. Perusahaan tersebut baru saja membeli 10.100 BTC senilai US$1,05 miliar (sekitar Rp17 triliun), yang kini mewakili sekitar 2,82% dari total pasokan Bitcoin yang beredar di pasar saat ini.
Dalam sebuah unggahan di platform X pada hari Senin, 16 Juni 2025, Chairman Strategy, Michael Saylor, mengumumkan bahwa pembelian tersebut dilakukan pada harga rata-rata sebesar US$104.080 per Bitcoin. Pembelian ini terjadi saat harga Bitcoin tengah mengalami koreksi dari level US$110.000, yang tertekan akibat gejolak geopolitik yang dipicu oleh konflik bersenjata antara Israel dan Iran, yang turut memengaruhi pasar kripto secara global minggu sebelumnya.
Saylor menambahkan, “Per 15 Juni 2025, kami memiliki total 592.100 BTC yang diperoleh dengan nilai sebesar US$41,84 miliar, dengan harga rata-rata sekitar US$70.666 per koin.”
Imbal Hasil Bitcoin Terus Meningkat Sejak Awal Tahun
Dengan pembelian terbaru ini, Saylor menyampaikan bahwa imbal hasil portofolio Bitcoin Strategy (BTC Yield) telah meningkat menjadi 19,1% berdasarkan perhitungan sejak awal tahun (Year-to-Date/YTD). Angka tersebut meningkat 2% dari posisi sebelumnya yaitu 17,1% saat perusahaan membeli 1.045 BTC pada 9 Juni lalu. Untuk kuartal berjalan, BTC Yield telah mencapai angka 7,4%.
Strategy kini menetapkan target BTC Yield sebesar 25% untuk akhir tahun 2025. Target ini mengalami peningkatan dari proyeksi sebelumnya sebesar 15% yang telah direvisi pada 1 Mei lalu. Hal ini mencerminkan strategi perusahaan yang makin agresif dalam memperluas dan memaksimalkan nilai dari kepemilikan aset digitalnya, dengan fokus utama pada Bitcoin.
Peluncuran Saham untuk Mendanai Pembelian Bitcoin
Langkah akumulasi Bitcoin ini didukung oleh peluncuran instrumen saham preferen baru bernama Stride Series A (STRD) yang telah resmi diperdagangkan di bursa Nasdaq pekan lalu. STRD dirancang sebagai sarana pendanaan khusus untuk menambah kepemilikan Bitcoin, dengan target pengumpulan dana sebesar US$250 juta atau sekitar Rp4,1 triliun.
Melalui inisiatif ini, Strategy akan menerbitkan sebanyak 2,5 juta saham preferen tanpa tanggal jatuh tempo (perpetual), dengan imbal hasil tetap sebesar 10% per tahun dan harga penerbitan sebesar US$100 per saham.
Dorongan ke Perusahaan Lain
Selain dari aksi akuisisi masif tersebut, Saylor juga terus mendorong perusahaan lain agar mengadopsi strategi serupa. Ia secara terbuka menyampaikan selamat kepada Metaplanet, perusahaan investasi asal Jepang, yang baru saja mencapai target kepemilikan sebesar 10.000 BTC untuk tahun ini.